Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Sapi Terjangkit PMK, Pasar Hewan di Rembang Ditutup

Kompas.com - 27/05/2022, 07:26 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, semakin meningkat.

Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang mencatat lebih dari 100 ekor sapi terjangkit PMK.

"Catatan sampai dengan kemarin ada 106 ekor," ucap Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, saat dihubungi Kompas.com, pada Jumat (27/5/2022).

Sapi-sapi yang terjangkit PMK tersebar di sejumlah kecamatan seperti di Kecamatan Sarang, Kragan, Pancur, Sedan, Pamotan, Kaliori, Rembang dan Gunem.

Baca juga: Pengiriman 2 Kg Ganja dari Medan ke Rembang Melalui Jasa Ekspedisi Digagalkan Polisi

Untuk menekan penyebaran penyakit tersebut, pihaknya terus melakukan berbagai upaya di antaranya, memberikan layanan pengobatan, memberikan komunikasi informasi dan edukasi kepada peternak, hingga berbagai upaya lainnya bersama dengan unsur desa.

"Kami berencana ada tim di tingkat desa yang bisa membantu pengendalian PMK," kata dia.

Selain itu, dampak PMK yang semakin merebak di Kota Garam tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang juga akan melakukan penutupan pasar hewan selama dua minggu.

"Sudah akan ditutup," ujar dia.

Kedua pasar hewan yang ditutup nantinya adalah Pasar Hewan Pamotan, pada 31 Mei dan 7 Juni mendatang.

Baca juga: PMK Merebak di Rembang dan Jatim, Masyarakat Blora Diimbau Tidak Panik

 

Sementara Pasar Hewan Kragan akan ditutup sementara pada 28 Mei dan 4 Juni mendatang, atau dua kali pasaran.

Penutupan pasar hewan tersebut berdasarkan Surat Edaran Nomor 800/541/2022 tentang Penutupan Sementara Pasar Hewan Pamotan dan Pasar Hewan Kragan, dalam rangka pencegahan PMK pada hewan ternak utamanya sapi, dan untuk menghindari penularan yang lebih luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com