REMBANG, KOMPAS.com - Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, semakin meningkat.
Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang mencatat lebih dari 100 ekor sapi terjangkit PMK.
"Catatan sampai dengan kemarin ada 106 ekor," ucap Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, saat dihubungi Kompas.com, pada Jumat (27/5/2022).
Sapi-sapi yang terjangkit PMK tersebar di sejumlah kecamatan seperti di Kecamatan Sarang, Kragan, Pancur, Sedan, Pamotan, Kaliori, Rembang dan Gunem.
Baca juga: Pengiriman 2 Kg Ganja dari Medan ke Rembang Melalui Jasa Ekspedisi Digagalkan Polisi
Untuk menekan penyebaran penyakit tersebut, pihaknya terus melakukan berbagai upaya di antaranya, memberikan layanan pengobatan, memberikan komunikasi informasi dan edukasi kepada peternak, hingga berbagai upaya lainnya bersama dengan unsur desa.
"Kami berencana ada tim di tingkat desa yang bisa membantu pengendalian PMK," kata dia.
Selain itu, dampak PMK yang semakin merebak di Kota Garam tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang juga akan melakukan penutupan pasar hewan selama dua minggu.
"Sudah akan ditutup," ujar dia.
Kedua pasar hewan yang ditutup nantinya adalah Pasar Hewan Pamotan, pada 31 Mei dan 7 Juni mendatang.
Baca juga: PMK Merebak di Rembang dan Jatim, Masyarakat Blora Diimbau Tidak Panik
Sementara Pasar Hewan Kragan akan ditutup sementara pada 28 Mei dan 4 Juni mendatang, atau dua kali pasaran.
Penutupan pasar hewan tersebut berdasarkan Surat Edaran Nomor 800/541/2022 tentang Penutupan Sementara Pasar Hewan Pamotan dan Pasar Hewan Kragan, dalam rangka pencegahan PMK pada hewan ternak utamanya sapi, dan untuk menghindari penularan yang lebih luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.