LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Wisata air terjun Babak Pelangi yang berada di Dusun Rerantik, Desa Lantan, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak diduga akibat aktivitas alat berat.
Dari pantauan Kompas.com, air terjun terlihat rusak karena ada bekas longsoran tanah di sekitar pinggir air terjun.
Selain itu nampak potongan pohon dan ranting bambu bertumbangan memenuhi sebagian aliran air terjun. Wisatawan khawatir banyaknya bekas pohon tersebut berpotensi melukai badan saat mandi di air terjun.
Baca juga: Tak Ada Jembatan, Ibu Hamil Digendong Seberangi Sungai di Lombok Tengah
Kepala Dusun Rerantik, Herwan mengungkapkan, kejadian longsor tersebut terjadi sekitar dua pekan lalu ketika seorang warga menggunakan aktivitas alat berat di atas air terjun.
"Jadi sekitar dua minggu lalu, di atas air terjun itu ada warga yang menggunakan alat berat kato mengeruk lahannya. Entah apa tujuannya, kami tidak tahu. Tapi akibatnya tanah yang dikeruk malah longsor dan mengenai air terjun," kata Herwan, Minggu (22/5/2022)
Disampaikan Herwan, tanah lokasi pengerukan tersebut adalah milik warga desa sebelah yang sudah memiliki sertifikat.
Ia mengaku tak mempermasalahkan apabila warga ingin mengeruk tanah tersebut. Namun Herwan meminta warga bertanggung jawab karena pengerukan itu menyebabkan longsor.
"Kami tidak mempermasalahkan dia mengeruk, menimbun, atau apa karena itu lahannya. Tapi harus bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan ini, tanahnya jatuh longsor, ini kan lokasi wisata," tegas Herwan.
Baca juga: Truk Angkut 4 Ton Lebih Minyak Goreng di Lombok Timur Terbalik, Kerugian Capai Rp 150 Juta
Ia menuturkan, akibat tanah longsor itu, air terjun menjadi sepi pengunjung.
"Biasanya ada lebih dari 100 orang berwisata mandi di sini. Namun hari Minggu ini sekarang masih sepi, karena mereka sudah tahu kondisinya rusak. Takut tertusuk bambu yang runcing-runcing," tutur Herwan.
Herwan mengungkapkan, dirinya pernah melaporkan kejadian ini ke pihak desa, kecamatan dan kepolisian setempat, namun hingga saat ini belum ada respons.
Sementara itu Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri mengungkapkan, dirinya belum menerima laporan atas kejadian tersebut.
"Saya belum menerima laporan ini, nanti saya akan minta keterangan dinas terkait," kata Pathul, saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2022).
Ia juga akan berkomunikasi dengan pihak desa setempat untuk meminta duduk perkara dari kejadian yang merusak alam tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.