Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Seorang Ibu di Bandung, Kehilangan 2 Anak hingga Jatuh Bangun Temani Anak Lawan Thalasemia

Kompas.com - 23/05/2022, 07:44 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tak ada kata menyerah dalam kamusnya. Bak seorang prajurit, kalah bukanlah pilihan. Begitulah Ai Titing (44) membesarkan keempat buah hatinya.

Seperti tak terpisahkan, baginya setiap hari adalah medan juang. Tak mungkin ia lewati tanpa keringat dan air mata.

Bagaimana tidak, warga Kampung Bojong Rangkas RT 03 RW 12 Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini mesti mati-matian menguatkan anak-anaknya yang hidup dengan Thalasemia.

Baca juga: Nimo Highland Bandung: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Perkenalannya dengan Thalasemia, meninggalkan trauma. Pasalnya, ia harus merelakan putri keduanya Salsa yang tutup usia akibat penyakit tersebut.

Ditemui Kompas.com, wanita yang berprofesi sebagai Ibu rumah tangga ini, bercerita awal mula mengenal penyakit Thalasemia.

Setelah kelahiran Yusifa putri pertamanya, pasangan Ai Titing dan Asep Rudiansah (47) kembali dikaruniai seorang putri yang diberi nama Salsa.

Bak mengikuti program keluarga berencana, Salsa membuat keluarga kecil mereka terasa lengkap.

Kelahiran putri keduanya, bukan hanya membawa kebahagiaan, namun juga membawa cerita tak terlupakan.

Saat itu usia Salsa menginjak 4 bulan. Usia yang tergolong rentan dari pelbagai penyakit. Benar saja, secara tiba-tiba Salsa mengalami pembengkakan di bagian limpa.

Melihat kondisi itu, ia beserta sang suami bergegas membawa Salsa ke dokter spesialis.

"Waktu itu saya masih ingat kondisinya masih sehat, cuma memang wajah Salsa agak pucat," kata dia ditemui, Minggu (22/5/2022).

Bukannya membaik, Salsa malah menunjukan kondisi yang mengkhawatirkan.

Ia masih ingat jelas, kala itu Salsa berhenti menangis, dan badannya terlihat lemas.

"Kemungkinan anaknya udah gak kuat, pas saya bawa ke dokter, waktu itu saya awam dengan thalasemia," ujarnya.

Baca juga: Pemuda di Bandung Tewas Ditusuk Teman Sendiri, Polisi Buru Pelaku

Hasil pemeriksaan, kata Ai, Hemoglobin (HB) Salsa hanya 2,5 cc. Dokter meminta Ai untuk membawa Salsa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya (Ebah) untuk ditangani lebih khusus.

Tanpa pikir panjang, ia dan suaminya membawa Salsa ke RSUD Majalaya. Khawatir Salsa harus menginap di RS, keduanya kembali ke rumah untuk membawa perlengkapan terlebih dahulu.

Sayang, definisi pulang saat itu, kata dia, bukan membawa perlengkapan, namun mengantarkan Salsa ke tempat peristirahatan.

Tepat di hari Jumat, putri keduanya Ai dan Rudi meninggal dunia akibat Thalasemia.

"Saya pulang dulu ke rumah persiapan, pas mau berangkat ke RS saya inget waktu itu hari Jumat, ternyata si anak udah gak kuat, lemes, tapi gak panas gak ada keluhan apa-apa," ungkapnya.

Anak Ketiga dengan Thalasemia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com