BIMA, KOMPAS.com - Asrarudin (63), calon jemaah haji asal desa Simpasai, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pasrah kembali gagal berangkat ke Tanah Suci.
Setelah dua tahun menunggu karena pandemi Covid-19, nama Asrarudin masuk daftar cadangan keberangkatan jemaah haji 2022. Asrarudin berharap umurnya panjang agar bisa menunaikan ibadah haji.
"Tahun 2020 itu saya tinggal berangkat cuma terganjal Corona. Sekarang namanya tidak ada, sudah masuk kursi cadangan," kata Asrarudin, Jumat (20/5/2022).
Asrarudin mendaftar sebagai calon jemaah haji pada 2010. Sebelumnya, ia dijadwalkan berangkat pada 2020.
Pada 2019, kata Asrarudin, seluruh persyaratan untuk berangkat ke Tanah Suci telah dipenuhi, mulai dari pelunasan uang BPIH senilai Rp 37 juta hingga administrasi seperti paspor.
Baca juga: Curi Uang Rp 10 Juta Milik Tetangga, 4 Ibu-ibu di Bima Ditangkap
Namun, niat berangkat haji pada 2020 pupus karena pandemi Covid-19 melanda dunia.
Asrarudin mengaku telah menanyakan perihal daftar keberangkatan haji 2022 ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima.
"Saya sudah pergi pertanyakan sekali ke Kemenag. Mereka bilang nama saya masuk di CJH cadangan," ungkap Asrarudin.
Dari sejumlah calon jemaah haji di Desa Simpasai yang ikut mendaftar pada 2010, Asrarudin mengaku, hanya dirinya yang tak berangkat tahun ini.
"Kami bersamaan daftar kemarin, cuma saya sendiri yang tidak ada keluar nama. Kalau tidak bisa tahun ini terpaksa tahun depan, mudah-mudahan masih ada umur," kata pria yang berprofesi sebagai petani itu.