JAYAPURA, KOMPAS.com - Dengan luas wilayah mencapai 317.062 km persegi, Papua menjadi provinsi terluas di Indonesia.
Terbagi menjadi 29 wilayah administrasi tingkat II, kondisi geografis di Papua didominasi oleh kawasan pegunungan yang ketinggian maksimalnya mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Baca juga: Ladang Ganja Seluas 400 Meter Persegi Ditemukan di Keerom, Papua
Kondisi tersebut menjadi sulit karena sebagian besar kawasan pegunungan Papua belum terhubung oleh moda transportasi darat, sehingga penerbangan menjadi pilihan utama.
Keadaan seperti itu, membuat tugas dari aparat keamanan, dalam hal ini kepolisian, menjadi lebih sulit.
Baca juga: Penikam Mantan Istri hingga Tewas di Rumah Makan Jadi DPO, Polisi: Pelaku Masih di Papua
Dengan adanya aksi kekerasan yang dilakukan beberapa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di lima kabupaten, mobilisasi personel menjadi tidak mudah karena umumnya lokasi rawan hanya bisa dijangkau menggunakan pesawat jenis Twin Otter atau Caravan.
Tugas pengamanan dari KKB ini dipikul oleh Satgas Operasi Damai Cartenz atau yang sebelumnya dinamakan Satgas Operasi Nemangkawi.
Mereka dibentuk untuk mengatasi KKB di Kabupaten Intan Jaya, Puncak, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Nduga.
Baca juga: Tiba di Manokwari, Paulus Waterpauw Disambut Tarian Adat Papua Barat
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani yang pernah menjabat Kepala Satgas Penegakan Hukum Operasi Nemangkawi dan kini menjadi Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz menyebutkan, mobilisasi personel untuk menangani KKB tidak mudah.
Untuk mendorong personel berikut dengan logistik dan persenjataannya, tidak bisa dilakukan menggunakan pesawat reguler karena pesawat terbesar yang bisa masuk ke ibu kota kabupaten hanyalah jenis ATR.
Namun untuk menuju ke distrik-distrik tempat KKB berulah, polisi umumnya harus menyewa/carter pesawat berbadan kecil jenis Twin Otter dengan kapasitas maksimal 12 penumpang.
Baca juga: Penikam Mantan Istri hingga Tewas di Rumah Makan Jadi DPO, Polisi: Pelaku Masih di Papua