Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impian Suryati Membangun Klub Atletik Kandas, Keluarga Khawatir Makamnya Tak Dirawat

Kompas.com - 12/05/2022, 20:27 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Joyo Marijan (79) tak bisa berkata-kata. Dia terlihat menahan tangis saat mengenang anak perempuannya, Suryati Marija.

Suryati, mantan pelari nasional meninggal dalam kecelakaan di Jalan Tol Permai KM 500 Pekanbaru-Riau pada Sabtu (23/4/2022).

Joyo terakhir bertemu anaknya pada 2019. Pertemuan tersebut tak berlangsung lama karena Suryati harus kembali ke Medan untuk bekerja setelah mudik.

Baca juga: Keluarga Mantan Pelari Nasional Suryati Tuntut Sopir yang Menewaskan Diproses Hukum

"Saya komunikasi melalui telepon, karena setelah itu ada Corona," katanya dalam Bahasa Jawa, Kamis (13/5/2022) di Balai Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Suryati menyampaikan sejumlah rencana kepada keluarga besarnya di Gunungtumpeng. Di antaranya untuk kembali ke kampung halamannya setelah pensiun menjadi pegawai. "Dia mulai nabung-nabung lagi dengan membeli tanah di sini," kata Joyo, lirih.

Saudara Suryati, Sutriyono yang juga Kepala Desa Gunungtumpeng, mengatakan tanah yang dibeli tersebut rencananya akan dibangun joglo. "Ya itu yang disampaikan, termasuk nanti melatih lari di sini," paparnya.

Namun, rencana Suryati tersebut tinggal rencana. Dia tewas dalam kecelakaan saat akan mudik. "Tentu kami berduka, sangat berduka atas meninggalnya Suryati. Karena dia merupakan kebanggaan kami dengan prestasinya di atletik," kata Sutriyono.

Berdasarkan kesepakatan, keluarga Suryati menunjuk Mohammad Sofyan sebagai kuasa hukum untuk mencari kejelasan atas kecelakaan yang menimpa Suryati.

"Kami minta sopir yang membawa mobil Mitsubishi Pajero BK 1244 QD bernama Ahmad diproses sesuai hukum yang berlaku. Karena dia tidak memiliki itikad baik," tegasnya.

Baca juga: Profil Suryati Marija, Mantan Pelari Nasional yang Meninggal akibat Kecelakaan di Tol Riau

Selain tidak meminta maaf, sopir tersebut juga tidak melakukan komunikasi dengan keluarga Suryati. "Komunikasi terputus, sama sekali tidak ada omongan," kata Sutriyono.

Dia juga merasa kecewa karena Suryati tidak dimakamkan di Desa Gunungtumpeng. Padahal akomodasi pesawat dan ambulans telah dipersiapkan.

"Kami khawatir makam Suryati tidak ada yang merawat di sana. Komunikasi dengan suaminya, Irwan itu juga terputus," ungkap Sutriyono.

Kuasa hukum keluarga Suryati, Mohammad Sofyan mengatakan telah berkirim surat ke Kapolres dan Kasat Lantas Polres Siak untuk kejelasan kasus kecelakaan tersebut.

"Ini untuk kepastian hukum, karena kita tahu kelalaian dalam mengendarai mobil yang mengakibatkan kecelakaan, bahkan sampai ada korban jiwa, ada implikasi hukum yang harus dipertanggungjawabkan," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Regional
Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com