Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Retno Warga Boyolali, Ikut Arisan dan Lelang "Online" Berakhir Nelangsa Uang Ratusan Juta Rupiah Raib

Kompas.com - 11/05/2022, 06:27 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ibu rumah tangga memiliki tiga anak yang masih berusia balita, Retno Jumiyati (31), warga Boyolali, Jawa Tengah, menjadi salah satu diduga korban dugaan penipuan dan pengelapan modus arisan dan lelang online.

Retno datang ke Polresta Solo, bersama dengan puluhan korban lainnya pada Selasa (10/5/2022), dengan menggendong anaknya yang berusia 5 bulan, ia didampingi oleh suaminya.

Tampak raut wajah sedih terpancar dari wajahnya karena kehilangan uang yang totalnya mencapai Rp 129.850.000 untuk dirinya sendiri.

Baca juga: Puluhan Warga Ngaku Korban Arisan dan Lelang Fiktif Online Geruduk Polresta Solo, Total Kerugian Rp 2 Miliar

Saat menceritakan nasibnya itu, Retno mengaku tergiur dengan janji-janji manis terduga pelaku berstatus suami isteri yang berinisial DU dan BR, warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah.

Padahal, menurutnya, selama menjadi anggota arisan sebelumnya transaksi berjalan baik. Namun, pada Februari 2022, kejanggalan mulai terlihat.

Uang ratusan juta rupiah itu tak kunjung datang dan diterima Retno. Pelaku berdalih keuntungan itu tak diberikan karena sistem perputaran uang.

"Sebenarnya pernah dapat (arisan dan lelang) tapi tidak menerima. Kebanyakan diputar lagi, dilelang lagi," kata Retno sambil menggendong anaknya yang terlelap saat di Polresta Solo, Selasa (10/5/2022).

"Jadi saya tidak menerima. Padahal, saya ini punya member lagi, totalnya sekitar 20 orang. Ini saya juga dikejar-kejar member saya juga, tapi saya tanggung jawab, sudah saya ganti dulu," lanjutnya.

Untuk menutup kerugian member arisan dan lelang darinya, Retno harus meminjam uang dari bank dan bertaruh nama baik dirinya beserta keluarganya untuk menutup kerugian itu semua.

Baca juga: Rugi Rp 500 Juta, Korban Arisan Online Berharap Kepastian Hukum

Beberapa upaya dilaksanakan olehnya, sebelum melakukan laporan ke Polresta Solo, yakni dengan mendatangi rumah terduga pelaku. Namun, saat didatangi terduga pelaku DU tidak di rumah dan berdalih sedang pergi.

Retno mendatangi rumah terduga pelaku dengan anak dan suami, serta ditemani beberapa orang yang mengaku menjadi korban.

"Ketemu dengan orangtua DU dan suaminya BR ada, anaknya ada katanya pergi ke rumah miliknya tapi saya cek tidak ada. Langsung saja japri di grub yanh kumpulan korban lainnya, katanya DU kabur," jelasnya.

"Keesokan harinya saya balik ke rumahnya lagi. Dijanjikan suaminya mau dikembalikan uangnya tapi tidak ada yang dikembalikan," lanjutnya.

Hingga Senin (25/4/2022), ibu tiga anak ini mendatangi Polresta Solo untuk meminta pertolongan atas kasusnya itu karena bukti belum cukup dirinya tidak bisa melakukan laporan.

Namun, saat kedatangan pertamanya di Polresta Solo, Retno sempat bertemu dengan DU.

Baca juga: Terlibat Kasus Arisan Bodong, Selebgram di Bone Sulsel Ditahan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com