SOLO, KOMPAS.com - Ibu rumah tangga memiliki tiga anak yang masih berusia balita, Retno Jumiyati (31), warga Boyolali, Jawa Tengah, menjadi salah satu diduga korban dugaan penipuan dan pengelapan modus arisan dan lelang online.
Retno datang ke Polresta Solo, bersama dengan puluhan korban lainnya pada Selasa (10/5/2022), dengan menggendong anaknya yang berusia 5 bulan, ia didampingi oleh suaminya.
Tampak raut wajah sedih terpancar dari wajahnya karena kehilangan uang yang totalnya mencapai Rp 129.850.000 untuk dirinya sendiri.
Saat menceritakan nasibnya itu, Retno mengaku tergiur dengan janji-janji manis terduga pelaku berstatus suami isteri yang berinisial DU dan BR, warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah.
Padahal, menurutnya, selama menjadi anggota arisan sebelumnya transaksi berjalan baik. Namun, pada Februari 2022, kejanggalan mulai terlihat.
Uang ratusan juta rupiah itu tak kunjung datang dan diterima Retno. Pelaku berdalih keuntungan itu tak diberikan karena sistem perputaran uang.
"Sebenarnya pernah dapat (arisan dan lelang) tapi tidak menerima. Kebanyakan diputar lagi, dilelang lagi," kata Retno sambil menggendong anaknya yang terlelap saat di Polresta Solo, Selasa (10/5/2022).
"Jadi saya tidak menerima. Padahal, saya ini punya member lagi, totalnya sekitar 20 orang. Ini saya juga dikejar-kejar member saya juga, tapi saya tanggung jawab, sudah saya ganti dulu," lanjutnya.
Untuk menutup kerugian member arisan dan lelang darinya, Retno harus meminjam uang dari bank dan bertaruh nama baik dirinya beserta keluarganya untuk menutup kerugian itu semua.
Baca juga: Rugi Rp 500 Juta, Korban Arisan Online Berharap Kepastian Hukum
Beberapa upaya dilaksanakan olehnya, sebelum melakukan laporan ke Polresta Solo, yakni dengan mendatangi rumah terduga pelaku. Namun, saat didatangi terduga pelaku DU tidak di rumah dan berdalih sedang pergi.
Retno mendatangi rumah terduga pelaku dengan anak dan suami, serta ditemani beberapa orang yang mengaku menjadi korban.
"Ketemu dengan orangtua DU dan suaminya BR ada, anaknya ada katanya pergi ke rumah miliknya tapi saya cek tidak ada. Langsung saja japri di grub yanh kumpulan korban lainnya, katanya DU kabur," jelasnya.
"Keesokan harinya saya balik ke rumahnya lagi. Dijanjikan suaminya mau dikembalikan uangnya tapi tidak ada yang dikembalikan," lanjutnya.
Hingga Senin (25/4/2022), ibu tiga anak ini mendatangi Polresta Solo untuk meminta pertolongan atas kasusnya itu karena bukti belum cukup dirinya tidak bisa melakukan laporan.
Namun, saat kedatangan pertamanya di Polresta Solo, Retno sempat bertemu dengan DU.
Baca juga: Terlibat Kasus Arisan Bodong, Selebgram di Bone Sulsel Ditahan