SEMARANG, KOMPAS.com - Pasar Manyaran Semarang memunculkan fakta baru setelah hangus terbakar pada Senin (9/5) malam. Pasalnya pasar tersebut diperjualbelikan untuk kos-kosan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, berdasarkan informasi yang dia dapatkan Pasar Manyaran bukanlah pasar yang aktif.
Baca juga: 24 Kios Pasar Manyaran Semarang Hangus Terbakar, Pemkot Bakal Bangun Ulang
"Kami melihat beberapa kios digunakan untuk kos-kosan," jelasnya saat di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/5/2022).
Selain disewakan sebagai kos-kosan, beberapa kios yang berada di Pasar Manyaran itu juga digunakan sebagai tempat tinggal para pedagang.
"Untuk itu kita akan melakukan kajian lebih dalam," ujarnya.
Berdasarkan laporan yang dia terima Dinas Perdagangan Kota Semarang sudah berulangkali menegur pedagang yang tinggal di pasar tersebut.
"Tapi malah digunakan untuk menyiapkan makanan dan kos-kosan. Mereka tidak jualan di pasar itu," imbuhnya.
Dia menjelaskan, para pedagang yang berada di Pasar Manyaran awalnya merupakan para pedagang kaki lima yang direlokasi dari Jalan Manyaran depan Rumah Dinas Wali Kota Semarang.
"Namun setelah direlokasi ternyata banyak pedagang yang menjual lagi. Jadi sudah tak seperti konsep awal,"paparnya.
Untuk itu, dia akan mengkaji ulang apakah pasar tersebut bakal dibangun kembali atau justru digunakan untuk ruang terbuka hijau.
"Kalau dibangun lagi harus lebih spesifik, misal dibangun pasar ikan hias gitu agar bisa aktif lagi," imbuhnya.
Baca juga: Pasar Terbakar, Seorang Warga Tewas Tergilas Mobil Pemadam Kebakaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.