LAMPUNG, KOMPAS.com - Arus balik di Pelabuhan Bakauheni menjadi fenomena tersendiri dalam sejarah mudik Lebaran.
Pakar transportasi sekaligus Kepala Pusat Riset dan Inovasi Metropolitan Insitut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung IB Ilham Malik mengakui, arus balik di Pelabuhan Bakauheni adalah fenomena yang menarik untuk dianalisis.
"Ada fenomena menarik di arus balik mudik di Pelabuhan Bakauheni," kata Ilham dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022) malam.
Menurutnya, kemacetan puluhan kilometer yang terjadi di Pelabuhan Merak saat arus mudik dikhawatirkan juga terjadi di Pelabuhan Bakauheni.
"Namun hingga Minggu (8/5/2022) malam ini pukul 21.00 WIB, kita tidak melihat ada persoalan semacam itu terjadi di Bakauheni. Lalu, apa yang terjadi disana sehingga arus balik dari Sumatera menuju Jawa bisa berjalan baik?" kata Ilham.
Baca juga: Hari Terakhir Libur Lebaran, 122.662 Pemudik Kembali dari Sumatera via Pelabuhan Bakauheni
Ilham sendiri sebelumnya sudah membuat dua hipotesis atas kelancaran arus balik kali ini.
Pertama, kapasitas antrean kendaraan di Pelabuhan Bakauheni lebih besar Pelabuhan Merak.
"Tetapi hipotesis ini ternyata tidak terbukti karena menurut laporan bahwa tidak ada antrean besar di dalam kawasan pelabuhan dan apalagi antrean yang mengular di sana. Kapal mampu mengangkut semua kendaraan yang datang dan semua berjalan biasa saja," kata Ilham.
Hipotesis kedua, kata Ilham, ada distribusi kendaraan ke Pelabuhan Panjang.
"Tetapi hipotesis ini kembali tidak terbukti karena ternyata jumlah kendaraan dan penumpang yang terangkut melalui Pelabuhan Panjang sama sekali tidak signifikan jika dibandingkan dengan beban yang dialami oleh Pelabuhan Bakauheni," kata Ilham.
Menurutnya, dari data yang dikeluarkan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) pun memberikan gambaran bahwa beban puncak penyeberangan telah terjadi di Bakauheni yang angkanya di atas angka beban puncak Pelabuhan Merak.
Beban puncak di Merak mencapai 37.692 unit kendaraan pada Jumat (29/4/2022) atau H-3 lebaran. Sementara di Pelabuhan Bakauheni, beban puncaknya lebih tinggi yaitu 38.945 unit kendaraan pada Sabtu (7/5/2022).
"Lalu apa yang terjadi di sana?" kata Ilham.
Ada yang mengatakan bahwa kemacetan itu tidak terjadi, karena ada distribusi hari perjalanan mudik sejalan dengan adanya kebijakan relaksasi hari kerja bagi ASN dan juga lembaga pendidikan.
Namun berdasar data, beban puncak di Bakauheni sudah terjadi pada Sabtu (7/5/2022) dengan angka melebihi beban puncak saat arus mudik di Pelabuhan Merak. Maka, dugaan kebijakan relaksasi hari kerja bagi ASN dan tenaga pendidik tidak terbukti.