Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tim Damkar Jinakkan Api yang Lahap Puluhan Kapal Nelayan di Cilacap: Sempat Mendekat ke Dermaga Pertamina

Kompas.com - 04/05/2022, 17:47 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Lebih dari 12 jam api membakar puluhan kapal nelayan di Cilacap, Jawa Tengah. Api kali pertama diketahui muncul Selasa (3/5/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kemudian baru dinyatakan "hijau", pada Rabu (4/5/2022) pukul 09.30 WIB dengan menyisakan kepulan asap.

Butuh perjuangan ekstra untuk mengendalikan si jago merah tersebut. Delapan unit mobil damkar dari berbagai instansi, tiga tug boat dan water canon diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Kepala UPT Damkar Cilacap Supriyadi mengatakan, kebakaran terjadi empat titik (berita sebelumnya tertulis tiga titik).

Awalnya kebakaran terjadi di salah satu kapal dan merambat ke kapal lain yang sandar di sekitar Dermaga Wijayapura.

"Salah satu kapal yang berada di tengah-tengah kapal yang sedang sandar terbakar. Kemudian merambat ke kapal yang lain dan mengakibatkan tali kapal tambatan putus," kata Supriyadi kepada wartawan, Rabu (4/5/2022). 

Baca juga: Kapolda: Penyebab Kebakaran 45 Kapal di Cilacap karena Force Majeure

Kapal yang terbakar kemudian terbawa angin dan arus kencang ke arah Barat, sehingga kapal yang bersandar di Dermaga Kepanduan Pelindo dan Dermaga Beaching Pelindo turut terbakar.

Tak berhenti di situ, Rabu (4/5/2022) dini hari, tiupan angin kencang membawa kapal yang terbakar di Dermaga Wijayapura bergerak ke arah timur hingga Dermaga Batubara.

"Bahkan pada pukul 22.30 WIB beberapa kapal dalam posisi menyala sempat mendekati Dermaga T Pertamina, dan berhasil dikejar tug boat pemadam Pertamina," ungkap Supriyadi.

Kapal kembali bergeser ke arah Barat pada Rabu (4/5/2022) pagi karena air pasang disertai hujan cukup deras.

Lebih lanjut Supriyadi mengatakan, proses pemadaman menemui beberapa kendala. Salah satunya, tidak adanya akses jalan di sepanjang bantaran selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Nusakambangan itu.

"Saat kejadian permukaan air laut sedang surut menyebabkan kapal-kapal yang lain tidak bisa ditarik keluar," kata Supriyadi.

Di lokasi juga sempat hujan lebat, sehingga foam yang disemprotkan tidak efektif meredam api.

Kurangnya fasilitas hidran di sekitar lokasi juga menjadi kendala sehingga sumber air mobil damkar harus mengandalkan truk tangki PDAM.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 45 kapal yang sedang bersandar di Cilacap terbakar, Selasa (3/5/2022) sore. Kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 130 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Regional
Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Regional
Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Regional
Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com