KARAWANG, KOMPAS.com - Ratusan ribu orang berduyun-duyun mudik ke kampung halaman.
Ada yang naik bus, mobil pribadi, motor, bajaj, bahkan ada yang menunggang sepeda.
Jarak ratusan kilometer ditempuh demi bisa bersilaturahim dengan ibu bapak dan keluarga besar.
Nuredi (38) misalnya. Ia dan istrinya antusias mudik dari Tangerang ke Indramayu pada Levaran Idul Fitri tahun ini. Sebab, dua tahun lalu tidak bisa mudik.
"Kangen makan kerupuk sambel. Enggak ada di Tangerang. Kerupuk digoreng dengan pasir kemudian diguyur sambel," ujar Nuredi, di temui di depan pertokoan Peundey, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (29/4/2022).
Baca juga: Kondisi Pelabuhan Merak Siang Ini Mulai Normal, 760.911 Penumpang Sudah Disebrangkan ke Sumatera
Selain pada kerupuk sambel, Nuredi tentu saja kangen dengan keluarganya di Indramayu.
Ia mengaku sudah hafal jalanan Indramayu hingga Tangerang. Karena itu ia mantap menunggangi motornya.
Adapun jika kemudian dialihkan, ia mengaku tak khawatir lantaran pasti ada petugas yang mengarahkan.
Nuri (28) pun sama. Ia mudik bersama keluarganya ke dari Karawang ke Kebumen.
Ia berangkat dari Karawang pada Jumat (29/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Antre pas masuk GT Karawang Barat. Di tol ramai lancar karena one way. Karawang Barat-Cirebon 4 jam," ujar Nuri, melalui sambungan telepon, pada Minggu (1/5/2022).
Nuri mengatakan, kemacetan terjadi di Exit Tol Pejagan dan Pasar Linggapura, Brebes.
"Sekarang sudah sampai. Rindu kami terbayar, lebaran dua tahun ke belakang enggak mudik," ungkap dia.
Adapun pemudik lainnya, Mauludin (29), mudik ke Brebes, Jawa Tengah dari Bekasi, Jawa Barat menempuh waktu 6 jam.
Ia berangkat dari rumahnya di Bekasi sekitar pukul 16.00 WIB dan sampai ke Brebes pada pukul 22.00 WIB.