MANADO, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengimbau masyarakat agar mudik lebih awal pada Lebaran 2022 ini. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di satu tempat.
"Libur panjang ini jangan berbondong-bondong (mudik) pada hari H. Supaya tidak terjadi kemacetan dan bertumpuk di satu tempat," katanya saat diwawancara wartawan, Rabu (27/4/2022).
"Dari awal sudah mudik. Jangan pada hari H baru pulang," lanjutnya.
Baca juga: Daftar Titik Jalan Tol yang Harus Diantisipasi Saat Mudik Lebaran 2022
Selain itu, dia juga mengingatkan warganya agar memastikan rumah yang ditinggalkan terjaga dengan aman.
"Masyarakat yang meninggalkan rumahnya kosong agar dijaga. Titip kepada kepala-kepala lingkungan dan memberitahukan kalau lagi bepergian ke luar daerah," ujarnya.
Olly juga mengimbau warga yang hendak mudik untuk mengontrol arus listrik di rumahnya.
"Pastikan semua arus listrik mati, jangan ada korsleting saat rumah kosong. Ini untuk mengantisipasi kebakaran, apalagi rumah-rumah di daerah-daerah tertentu atau di tempat padat penduduk," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulut Izaak Rey mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan menghadapi mudik Lebaran 2022.
"Dishub selaku instansi teknis sudah melakukan rapat koordinasi teknis dengan stakeholder. Jadi untuk kesiapan angkutan Lebaran, kita sudah siap di terminal-terminal potensinya ada pemudik yang ingin pulang khususnya dari Manado ke Bolaang Mongondow Raya dan Gorontalo," katanya saat dikonfirmasi, Rabu.
Dia mengatakan, Dishub sudah melakukan antisipasi jika terjadi lonjakan pemudik.
"Apalagi ini dua tahun tidak ada mudik, jadi kita juga sudah antisipasi dengan kesiapan armada," katanya.
Izaak mengatakan untuk pelayanan dan pengamanan mudik dilakukan secara kolaboratif dengan stakeholder.
"Dishub kabupaten dan kota membentuk posko, juga Kementerian Perhubungan yang menangani terminal tipe A juga membentuk posko. Ada dua posko dari kementerian, di terminal Bitung dan Malalayang, Manado," tuturnya.
"Prinsipnya kita siap mengantisipasi jika terjadi lonjakan pemudik," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.