KOMPAS.com - Keunikan rest area di sepanjang Tol Trans Jawa memang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengendara yang melintas.
Salah satu rest area yang unik ini juga bisa ditemukan oleh pengendara yang melintas di ruas Tol Pemalang-Pejagan arah Jakarta.
Kesan unik dan ikonik muncul karena rest area ini dibangun dengan memanfaatkan cagar budaya pabrik gula Banjaratma peninggalan Belanda.
Baca juga: Resta Pendopo 456 Salatiga, Rest Area Terbaik yang Punya Pemandangan Terindah di Indonesia
Lokasi rest area bekas pabrik gula Banjaratma berada di Km 260 B yang masuk dalam wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Baca juga: Daftar Rest Area di Tol Trans-Jawa Rute Jakarta-Solo-Yogyakarta
Menilik sejarahnya, pabrik gula Banjaratma dibangun pada tahun 1908 oleh N.V. Cultuur Maatschappij yaitu sebuah perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda.
Setelah gulung tikar pada tahun 1997, kompleks pabrik gula yang berdiri di lahan seluas 10,5 hektar ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.
Seiring dengan dibangunnya berbagai rest area Tol Trans Jawa, rest area pabrik gula Banjaratma mulai direvitalisasi menggunakan bangunan lama dan melakukan penyesuaian fungsi.
Pembangunan rest area melibatkan beberapa konsorsium yang terdiri dari PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN).
Tanpa banyak mengubah tampilan dari bekas pabrik gula Banjaratma, lokasi ini mulai dioperasikan sebagai tempat persinggahan pengguna tol sejak 17 Maret 2019.
Fasad retro dinding batu bata yang terkelupas dan latar belakang sejarah membuat nama Rest Area Heritage Km 260B Banjaratma disematkan pada bangunan ini.
Rest area heritage ini menyediakan fasilitas standar seperti SPBU, area parkir yang luas, masjid, mushola, toilet, hingga kios makanan dan minuman.
Beberapa UKM yang menjual souvenir dan kuliner lokal seperti teh dan telur asin khas Brebes juga dapat dengan mudah ditemukan di sini.
Selain itu, sudut-sudut rest area dimanfaatkan sebagai tempat memajang berbagai mesin peninggalan masa lalu, salah satunya mesin penggiling tebu dan bekas tungku yang mempercantik suasana.
Di luar bangunan juga terdapat lokomotif tua dan air mancur yang menarik untuk dijadikan spot foto Instagramable.
Lokasi ini juga kerap digunakan sebagai latar video atau foto prewedding karena kecantikan sudut bangunannya yang menciptakan lorong-lorong dari susunan batu bata.