MAJENE, KOMPAS.com– Gempa yang meluluhlantakan Sulawesi Barat dan sekitarnya sudah berlalu lebih dari setahun, tapi masih ada korbannya yang hingga kini masih hidup dalam kondisi memperihatinkan.
Keadaan itu dialami warga Dusun Aholeang dan Dusun Rui, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Sejak kawasan tempat tinggalnya diluluhlantakan gempa pada Januari 2021, listrik tidak lagi mengalir ke sana hingga kini.
Baca juga: Azerbaijan Berikan Donasi 50.000 Dollar AS untuk Korban Gempa Sulbar lewat PMI
Sebanyak 117 kepala keluarga di dua dusun itu juga masih kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.
"Mereka tinggal di lokasi pengungsian dalam kondisi serba kekurangan termasuk kesulitan air bersih hingga mereka terpaksa menggunakan air sungai yang keruh sebagai sumber air bersih," sebut Kepala Dusun Aholeang, Lukman, saat ditemui, Jumat (22/4/2022).
Air sungai yang keruh itu diendapkan terlebih dahulu dan kemudian dimasak sebelum digunakan sebagai air minum.
Selain dari sungai, ada sumber air bersih lain yang digunakan warga dua dusun itu, Namun jaraknya sejauh 3 kilometer.
Baca juga: Gempa M 5,0 Guncang Banggai Kepulauan Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami
Warga korban gempa itu kini hanya bisa berharap bantuan dari pemerintah agar bisa hidup dengan lebih layak.
Terlebih, sudah ada janji dari pemerintah untuk membantu korban gempa sejak tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.