Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siagakan 48.442 Personel, Dirut PLN Jamin Pasokan Listrik Aman Selama Periode Lebaran

Kompas.com - 21/04/2022, 07:26 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan kondisi listrik selama periode Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijrah aman dari gangguan dan pemadaman.

Meskipun, PLN memproyeksikan penggunaan listrik akan mengalami penurunan dari H-7 hingga H+7 Lebaran 2022.

“Kami mempersiapkan agar lebaran ini bisa berjalanan dengan lancar pasokan listriknya andal, tanpa ada pemadaman,” ujar Darmawan kepada wartawan seusai memimpin Apel Siaga di PLTU Suralaya, Cilegon, Banten, Rabu (20/4/2022).

“Harapannya, masyarakat bisa beribadah dengan khusyuk dan menikmati momen berkumpul dengan keluarga dan kerabat," sambung Darmawan.

Baca juga: 5 Desa di Teluk Wondama Papua Barat Akhirnya Mendapat Aliran Listrik

Darmawan mengatakan, saat ini kapasitas pembangkit terpasang di Indonesia mencapai 64,3 gigawatt (GW) dengan total beban puncak diperkirakan mencapai 34,27 GW pada saat Idul Fitri.

Untuk mendukung operasional pembangkit, PLN memastikan pasokan energi primer seperti batu bara, gas dan bahan bakar minyak dalam kondisi aman dengan HOP di atas 15 hari.

Ribuan Personil dan Posko Disagakan

Tak hanya itu, PLN juga menerjunkan 48.442 personel di 2.915 posko siaga yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, dengan menerapkan sistem piket.

“Pasukan yang bergerak dilapangan dengan seluruh peralatannya siap, dan dari laporan PLN siap untuk menghadapi Lebaran agar Lebaran berjalan lancar, listriknya andal tidak ada gangguan, dan tidak ada pemadaman,” ujar dia.

Dipaparkan Darmawan, pasokan daya di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), saat ini PLN mempunyai total daya terpasang mencapai 45,1 gigawatt.

“Adapun beban puncak selama Idul Fitri diperkirakan mencapai 21,07 gigawatt,” beber Darmawan.

Baca juga: Hemat Tagihan Listrik, Ini 6 Cara Membuat AC Bekerja Lebih Sedikit

Untuk memastikan pasokan listrik aman, PLN tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit listrik eksisting, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 918 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), genset maupun unit gardu bergerak (UGB).

Di sisi lain, untuk wilayah Sumatera memiliki kapasitas terpasang 9,3 GW dengan beban puncak 6,8 GW.  Sementara Kalimantan saat ini mempunyai kapasitas terpasang 2,7 GW dengan beban puncak 1,7 GW.

"Kami juga menyiagakan 879 unit UPS, genset dan UGB untuk bisa gerak cepat menyuplai kebutuhan listrik masyarakat di Sumatera dan Kalimantan jika terjadi gangguan," tutur Darmawan.

Sementara untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana), PLN menyiagakan pembangkit dengan total kapasitas terpasang 7,2 GW. Beban puncak wilayah Sumalpana saat ini mencapai 4,7 GW.

PLN juga menyiapkan 722 unit UPS, genset dan UGB yang bisa digunakan masyarakat ketika membutuhkan pasokan listrik tambahan.

“Kita memastikan tidak melakukan pemeliharaan maupun pekerjaan konstruksi agar pasokan listrik ke masyarakat tidak mengalami gangguan,” tandas Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com