KENDARI, KOMPAS.com - Kepolisan Sektor (Polsek) Baruga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), membubarkan aksi balap lari karena dianggap menimbulkan kemacetan.
Aksi itu terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Minggu (17/4/2022), pukul 02.00 Wita.
Sebelum aksi balap lari dimulai, sejumlah anak muda dan warga datang berbondong untuk menyaksikan pertandingan balap lari liar itu tersebut.
Baca juga: Balap Lari Liar di Kabupaten Bekasi Semakin Ramai, Peserta Datang dari Berbagai Kota
Namun saat balapan hendak dimulai, tiba-tiba petugas kepolisian datang dan membuat para anak muda lari berhamburan guna menghindari kejaran polisi.
Kapolsek Baruga AKP Umar mengungkapkan, pihaknya terpaksa membubarkan kegiatan balap lari karena menggangu aktivitas warga di jalan tersebut.
Di samping itu, balap liar ini dijadikan taruhan. Untuk itu, Umar meminta para pelaku tidak melakukan kembali kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini dilakukan sebelum Sahur, mengganggu arus lalu lintas. Iya mereka taruhan di atas Rp 100.000, makanya kita bubarkan," ungkap Umar kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).
Ia menjelaskan, balapan lari ini bisa menjadi hiburan warga jika tidak mengganggu ketertiban masyarakat dan tanpa adanya taruhan.
"Kami takutkan apabila ada hal yang tidak diinginkan seperti terjadi kecelakaan lalu lintas. Iya hiburan memang, tapi jangan dilakukan di fasilitas umum yang bisa mengganggu Kamtibmas," ujarnya.
Baca juga: Pemuda Gelar Balap Lari di Dekat Stadion Wibawa Mukti Bekasi, Polisi: Kreatif dan Positif!
Umar mengatakan, Polsek Baruga siap memfasilitasi tempat para pemuda yang ingin melakukan balap lari ini jika ingin berlomba dan berlatih lari.
Sebelumnya, balap lari liar jalanan di Kota Kendari viral di media sosial pekan lalu. Para pemuda berbondong-bondong mencari lawan dalam kontes adu cepat tersebut.
Namun kegiatan ini diduga dimanfaatkan oleh beberapa pihak sebagai ajang taruhan uang, mulai dari puluhan sampai ratusan ribu.
Baca juga: Panitia Balap Lari di Solo Urus Izin ke Satgas Covid-19: Biar Tak Dikejar-kejar
Selain itu, membuat pengguna jalan tergangu dan masyarakat yang melintas resah, pasalnya bahu jalan ditutup oleh para penonton yang menyaksikan balap lari liar tersebut.
Para pemuda yang ikut balap lari liar melepas alas kaki dan berlari sepanjang 100 meter untuk mencapai garis finis, dan para penonton pun ikut bersorak.
Salah seorang penonton yang enggan namanya ditulis membenarkan jika ajang liar ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk taruhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.