BANDUNG, KOMPAS.com - Masuk dan menikmati berbagai wahana di wisata permainan Trans Studio Bandung (TSB), bisa jadi pengalaman yang langka untuk anak-anak pesantren.
Tapi, kesempatan langka tersebut bisa didapatkan 400 santri penghapal kitab suci Al Quran (tahfiz) dari 40 pesantren yang tersebar di Jawa Barat di bulan Ramadhan.
Minggu (17/4/2022), wisata permainan TSB ditutup untuk umum. Tempat bermain ini telah disewa secara penuh untuk menyelenggarakan kegiatan sosial Fun Day 400 Santri Hufadz.
Dalam kegiatan tersebut, TSB yang memiliki kapasitas 16.000 orang disewa hanya untuk membahagiakan 400 orang santri penghapal Al Quran, bermain sepuasnya mencoba seluruh wahana permainan, gratis tanpa dipungut biaya.
Rata-rata, para santri penghapal Al Quran yang datang belum pernah sekali pun menginjakan kaki di TSB, seperti Siti Nur Azkiah (20).
Santriwati salah satu pondok pesantren di Tasikmalaya ini mengaku kaget bisa bermain di TSB.
"Senang banget. Enggak nyangka, akhirnya bisa main ke sini juga. Tadi udah banyak naik permainan," kata Siti saat ditemui Kompas.com di TSB, Minggu sore.
Siti mengaku sangat bersyukur, dari menghapal Al Quran dirinya bisa mendapatkan kesempatan bermain di tempat wisata yang selama ini dia hanya bisa lihat di televisi.
"Ternyata dari perantara Al Quran, kita bisa berada di tempat yang enggak pernah disangka-sangka," ungkapnya.
Baca juga: Bangun Tembok di Pintu Rumah Tahfiz, Anggota DPRD Ini Minta Maaf
Santri lainnya, Ridzki Ramadhan (18) dari Ponpes Tahfidz Daarul Fitrah Ciparay mengaku tidak pernah membayangkan bisa menaiki wahana-wahana permainan di dalam TSB.
"Baru pertama kali ke sini. Enggak nyangka aja, lagi sibuk ujian tiba-tiba diajak ke sini," tuturnya.
Ridzki selama ini penasaran dengan apa saja permainan di TSB. Sampai akhirnya, hari ini dia mengaku sangat menikmati permainan-permainan di sini.
"Senang banget bisa refreshing. Tadinya kan sehari-hari cuma ngapalin Al Quran, belajar sekarang bisa refreshing," ucapnya.
Selama ini, lanjut Ridzki, hiburan dan refreshing yang biasa dilakukan para santri di pondok pesantren tempatnya menimba ilmu bisa dikatakan sederhana.
"Refreshingnya paling main bola atau jalan-jalan di sekitar pondok aja," ungkapnya.