Cerita Ganjar Pranowo Kepanasan di Pesawat Medan-Aceh Utara: Buka Jendela Saja Boleh?

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, cerita kepanasan saat naik pesawat Wings Air dalam penerbangan dari Bandara Kuala Namu, Medan ke Bandara Sultan Malikussaleh, Aceh Utara, Sabtu (9/4/2022).

Ganjar hadir ke Lhokseumawe dan Aceh Utara untuk proses pelantikan Korps Alumni Gajah Mada (Kagama) Lhokseumawe Raya bersama Rektor UGM, Prof Panut Mulyono.

Baca juga: Ganjar Bertemu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Apa yang Dibahas?

Terpilih selaku Ketua Kagama Lhokseumawe Raya, Prof Herman Fithra, yang juga dikukuhkan menjadi guru besar bidang transportasi hari ini di Lhokseumawe.

“Tadi pesawat dari Medan ke sini full. Dan AC (air conditionernya) mati. Saya protes ke pramugarinya. Lalu dijawab, maaf Pak, AC-nya mati. Innalilah,’ sebut Ganjar dalam pidatonya di GOR Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.

Lalu, kata Ganjar, dia minta tolong pada pramugari untuk buka jendela pesawat.

“Mbak ini kan panas sekali. Buka jendela saja boleh. Ndak boleh pak, kata pramugarinya,’ jelas Ganjar disambut tawa pengunjung.

Baca juga: Spanduk #SaveWadas Iringi Ganjar Pulang dari Isi Ceramah di UGM

Selama 45 menit penerbangan itu, Ganjar merasa bagai sedang berada di sauna.

“Tadi Rektor USU (Muryanto Amin) agak gemukan. Karena sauna di pesawat, begitu sampai di sini, beliau agak kurusan,” katanya sambil tertawa.

Ganjar pun bercerita pengalamannya tentang Aceh. Saat menjadi mahasiswa UGM dia pernah mengunjungi abang kandungnya yang menetap di Blang Kejeren, Kabupaten Gayo Lues lewat jalan darat dari Yogyakarta.

“Jalannnya bergunung-gunung. Itu melelahkan dan seru,” pungkasnya.  

Ganjar datang ke Lhokseumawe untuk melantik Prof Herman Fithra menjadi Ketua Kagama Lhokseumawe Raya.

Pada waktu yang sama, Ganjar melihat prosesi pengukuhan Herman menjadi guru besar transportasi di Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Aceh Utara. Herman saat ini juga rektor di kampus tersebut.

Sabtu malam, dijadwalkan, Ganjar akan bertemu dengan sejumlah bupati/wali kota di Lhokseumawe serta mendapat gelar kehormatan suku Aceh.