BREBES, KOMPAS.com - Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ternyata masih tinggi. Sepanjang Januari-Maret 2022, tercatat sudah ada 14 kasus.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, kasus AKI di Brebes yang sudah mencapai 14 kasus hingga akhir Maret 2022 menjadikan Kabupaten Brebes menempati peringkat 5 di Jawa Tengah.
"Penyebabnya masih didominasi perdarahan preeklampsia dan komplikasi yang belum tertangani secara optimal. Untuk itu, saya mengajak seluruh pihak untuk saling peduli,” kata Idza dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Peran Penting Bidan Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Idza meminta seluruh pihak terkait seperti camat, kepala desa, ketua RT/RW bersama warga sekitar untuk lebih peduli pada kondisi ibu hamil.
Stakeholders yang ada di tingkat kecamatan untuk segera mungkin menggelar pertemuan dengan jajaran pemerintah desa untuk mengawal ibu hamil. Sehingga mengetahui perkembangan ibu hamil yang ada di wilayahnya hingga ke tingkat RT/RW.
Dikatakan Idza, masih tingginya kasus Angka Kematian ibu pada tiga bulan pertama 2022 harus menjadi perhatian penting.
"Terutama bagi semua tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas, klinik bersalin dan rumah sakit. Fokusnya untuk lebih meningkatkan layanan kesehatan melalui program terintegrasi yakni 'Grebek Wong Meteng'," kata Idza.
Idza menandaskan kepada semua Puskesmas, klinik bersalin dan rumah sakit agar lebih optimal lagi dalam pelayanan. Terutama kepatuhan terhadap standar operasional prosedur dan regulasi pasien persalinan.
Menurut Idza, faktor penyebab AKI terbagi menjadi dua yakni internal ibu hamil dan eksternal. Yakni masih banyak ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit beresiko seperti gagal jantung, hipertensi, dan TBC.
Baca juga: Angka Kematian Ibu di Tegal Meningkat, Penyebab Terbesar karena Preeklampsia
Kemudian perdarahan hebat saat proses persalinan, infeksi saat kehamilan atau setelah persalinan. Selanjutnya hipertensi dalam kehamilan yang mengarah ke preeklampsia dan eklampsia serta komplikasi pada masa nifas.
"Termasuk kurangnya pendidikan seputar kesehatan reproduksi yang belum maksimal, sistem transportasi yang kurang baik, serta kurangnya partisipasi masyarakat meningkatkan kesehatan ibu," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Inneke Tri Sulistyowaty mengaku sudah melakukan solusi konkret untuk menekan kasus AKI dengan merumuskan secara menyeluruh dan terintegrasi.
Dengan cara mendongkrak kesadaran dan peran aktif masyarakat untuk melakukan pendampingan ibu hamil.
"Optimalisasi rujukan dan analisis pemeriksaan kehamilan. Juga menjadi prioritas dalam pemetaan ibu hamil dengan resiko sehingga semua potensi komplikasi persalinan bisa diminimalisir dan tertangani dengan baik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.