Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kios Bensin Kejujuran Milik Mbah Manto | Insiden Putusnya Jembatan Gantung di Ciamis

Kompas.com - 27/03/2022, 06:16 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sukarminto (62) sudah beberapa tahun membuka kios kejujuran di Jalan Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pria yang kerap disapa Mbah Manto ini menjual bensin tanpa dijaga. Dia membuka kios itu selama 24 jam.

Namun, meski membeli di kios kejujuran, ternyata banyak orang yang tak membayar setelah mengambil bensin.

Berita lainnya adalah seputar insiden putusnya jembatan gantung di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (25/3/2022).

Kejadian ini bermula saat puluhan siswa dan dan santri SMP Al-Huda berada di jembatan tersebut untuk difoto menggunakan drone.

Diduga tidak kuat menahan beban, jembatan itu terputus hingga menyebabkan 66 siswa terjatuh ke sungai dari ketinggian tiga meter.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca pada Sabtu (26/3/2022).

1. Banyak yang tak membayar di kios bensin kejujuran milik Mbah Manto

Kisi Kejujuran di Kota Semarang KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf Kisi Kejujuran di Kota Semarang

Mbah Manto membuka kios bensin kejujuran di Jalan Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

"Di sini kan menanjak sekali jalannya. sementara pom bensin juga cukup jauh. Jadi saya buatkan kios kejujuran ini," ujarnya, Sabtu.

Karena kios bensin tersebut tidak ada penjaganya, Mbah Manto menyediakan tempat menaruh uang pembelian bertuliskan “Rp 10.000”.

Akan tetapi, ternyata banyak orang yang tak membayar setelah mengisi bensin.

"Ya tidak masalah, saya memang ingin membantu. Namun kadang juga misal kemarin tak bayar besoknya bayarnya dobel juga ada. Jadi di boks itu tiba-tiba ada uang Rp 50.000," ucapnya.

Baca selengkapnya: Cerita Mbah Manto Buat Kios Bensin Kejujuran 24 Jam di Semarang, Ternyata Banyak yang Tak Bayar

2. 66 siswa terjatuh ke sungai usai jembatan gantung putus

Jembatan gantung Leuwi Nutug  Sungai Cileueur Kampung Turalak Dusun Desa Rt 01 RW 02 Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg Ciamis putus dan ambruk  pada Jumat (25/3) sekitar pukul 10.00 siang.Tribunjabar / Andri M Dani Jembatan gantung Leuwi Nutug Sungai Cileueur Kampung Turalak Dusun Desa Rt 01 RW 02 Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg Ciamis putus dan ambruk pada Jumat (25/3) sekitar pukul 10.00 siang.

Sebanyak 66 siswa dan santri SMP Al-Huda terjatuh ke Sungai Cileueur di Kampung Turalak, Dusun Desa, RT 01/02, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Ciamis.

Mereka terjatuh usai jembatan gantung yang dinaiki putus. Mulanya, para siswa naik ke jembatan dan menunggu difoto dengan menggunakan drone.

"Memanjang di satu sisi jembatan, sisi kiri. Jembatan tak seimbang, bergoyang. Pengait sling merekah enggak kuat. Kemudian ambruk sebelah," Kepala Desa Sukamaju Dede Rahman, Jumat.

Usai insiden tersebut, sejumlah siswa korban ambruknya jembatan gantung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciamis.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSUD Ciamis Bayu Yudiawan menjelaskan, ada empat korban yang dibawa ke rumah sakit.

Baca selengkapnya: 66 Siswa Jatuh dari Jembatan Saat Menunggu Difoto dengan Drone, Kades: Jika 1 Orang Beratnya 50 Kg, Sudah 3 Ton

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com