LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Petani di Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat menceritakan nestapa yang mereka alami usai tanggul di Bendungan Wae Cebong jebol lantaran diterjang banjir.
Meski telah berbulan-bulan berlalu, bendungan yang jebol pada tahun 2021 itu tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah. Padahal bendungan itu menjadi tumpuan kehidupan masyarakat sekitar.
"Bapak Presiden, tolong kami, sumber hidup kami hilang karena tanggul bendungan jebol," ungkap Belasius Jaga, seorang petani di desa tersebut, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Menhub: Labuan Bajo Ini Terlalu Indah
Pantauan Kompas.com di lokasi, panjang tanggul bendungan yang jebol tersebut sekitar puluhan meter. Tanggul tersebut tampak nyaris jebol total.
Akibatnya, kini air tak lagi mengalir ke bendungan untuk mengairi saluran irigasi persawahan Walang.
Bendungan sudah mulai mengering. Begitu juga dengan saluran irigasi menuju ratusan hektar milik petani desa Compang Langgo itu.
Baca juga: Wisatawan Asal Semarang Meninggal di Pulau Padar Labuan Bajo
Ia melanjutkan, tanggul itu jebol setelah ada pengerukan batu dan pasir oleh sebuah perusahaan di dekat bendungan tersebut.
"Banjir bandang tahun 2019 dan sebelumnya, tanggul bendungan itu aman-aman saja. Tetapi, karena ada pengerukan sekitar 50 meter dekat bendungan, sisi kiri tanggul itu terkikis dan tersapu banjir," tutur Belasius.
"Mereka gali dalam-dalam buat kubangan. Katanya nanti akan terbentuk sedimentasi. Ternyata pas banjir, tanggul jebol," sambungnya.
Baca juga: Buka AIWW di Labuan Bajo, Wapres Maruf Amin Tekankan Pentingnya Tata Kelola Air Bersih