Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rara Si Pawang Hujan Sempat Dilarang Dorna untuk Masuk ke Lintasan

Kompas.com - 21/03/2022, 11:01 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Rara Istiati menjadi sorotan setelah aksinya melakukan ritual pereda hujan di Pertamina Mandalika International Street Circuit tertangkap kamera.

Rara mengaku sempat kesulitan akses menuju area sirkuit karena penjagaan ketat oleh tim kemanan Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP.

"Aku itu sedikit kesal karena pihak Dorna awalnya tidak ngasih ke sirkuit karena tidak tahu pawang hujan itu apa," kata Rara saat ditemui Kompas.com usai balapan, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: 5 Fakta Menarik MotoGP Mandalika, dari Aksi Rara si Pawang Hujan hingga Dedikasi Juara untuk Risman

Karena tidak diperbolehkan masuk menuju area sirkuit, Rara mengaku melanjutkan doa di area paddock. Saat itu, secara kebetulan ia bertemu dengan Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria dan menjelaskan bahwa ia adalah pawang hujan. Akhirnya, Rara mendapat akses masuk.

"Saya ketemu Pak Priandhi terus masuk mobilnya pak itu, dan sekuriti Dorna melihat saya dan saya disuruh masuk," kata Rara.

Rara beranggapan, pihak Dorna baru megetahui adanya ritual untuk menghalau hujan sehingga membuatnya kesulitan masuk.

"Indonesia punya pawang hujan, tapi di (MotoGP) luar negeri kan belum, jadi mereka mikirnya tidak butuh," ungkap Rara.

Baca juga: Masukan dari Susi Pudjiastuti untuk MotoGP Mandalika: Hindari Hujan dan Cegah Kemacetan

Rara tidak mempersoalkan pro dan kontra terhadap dirinya akibat aksinya sebagai pawang hujan.

"Nggak masalah sih yang penting race-nya berhasil dan aspal itu butuh dinging, dan panggil hujan juga berhasil," kata Rara.

Rara berharap keberadaan pawang hujan lebih dihargai setelah banyak orang melihat aksinya di ajang balap internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com