Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedi Gulung, Makanan Khas Masyarakat Grime Nawa yang Diwariskan Turun-temurun

Kompas.com - 19/03/2022, 09:11 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Bukan abon gulung saja yang terkenal sebagai makanan khas Papua dan kini menjadi salah satu oleh-oleh khas yang dijual hampir di seluruh bandara besar di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Keanekaragam budaya di Papua, membuat masyarakat memiliki makanan khasnya sendiri-sendiri. Makanan itu terus diwariskan sejak nenek moyang hingga generasi muda saat ini.

Seperti makanan khas masyarakat Lembah Grime Nawa di Distrik Kemtuk Kresi, Kabupaten Jayapura, Papua, yakni gedi gulung (swotpun). Makanan itu telah diwariskan masyarakat Grime Nawa sejak dulu kala hingga saat ini.

Sayang, jika pembuatan gedi gulung tidak diwariskan dari orangtua kepada anak-anak, maka mereka akan cenderung lupa dan tidak bisa membuatnya. Bahkan, bisa saja tidak memakan gedi gulung yang merupakan makanan khas di daerah Grime Nawa tersebut.

Pengelola Rumah Baca Yansu di Distrik Kemtuk Gresi, Permenas Samon mengungkapkan, pihaknya telah mengajarkan anak-anak cara membuat gedi gulung.

Menurut pria yang akrab disapa Perry ini, sebagian anak-anak sudah biasa melihat orangtuanya membuat makanan khas itu. Namun, ada juga yang sama sekali tidak pernah melihat cara pembuatan gedi gulung.

“Saya bersama dengan teman-teman mengajari anak-anak untuk membuat gedi gulung. Mereka sangat senang. Karena ada yang biasa melihat neneknya membuat di rumah, tetapi ada juga anak-anak yang sama sekali tidak tahu, tetapi hanya tahu makan,” kata Perry kepada Kompas.com di Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (19/3/2022).

Anak-anak sengaja diajarkan membuat gedi gulung agar bisa membuat sendiri di rumah masing-masing. Selain itu, anak-anak muda tersebut diharapkan memiliki pengetahuan tentang budaya mereka.

“Kami ajarkan mereka dengan harapan kedepan mereka bisa membuat gedi gulung sendiri. Nanti kalau mereka ada di manapun bisa membuatnya,” katanya.

Baca juga: Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Diperbaiki, Masyarakat Adat Moy Tutup Aktivitas Galian C di Jayapura

Bahan yang digunakan

Untuk membuat gedi gulung, ada beberapa bahan dasar yang biasa digunakan, utamanya sayur gedi. Bahan dasar yang digunakan ini semuanya ada di Grime Nawa dan hampir seluruh wilayah lain di Papua.

Selain sayur gedi, masyarakat juga menyiapkan sagu, sayur lilin, dan kelapa parut, untuk membuat gedi gulung.

“Semua bahan ini merupakan makanan khas masyarakat di Lembah Grime Nawa,” ungkap pria yang mencintai literasi ini.

Menurut Perry, sagu, kelapa, dan sayur lilin dimasukkan ke dalam daun gedi yang lebar. Setelah itu, daun gedi berisi aneka bahan itu diikat.

“Ketika sudah dibungkus, maka akan dimasukan ke dalam air panas yang sudah mendidi. Sekitar 30 menit diangkat untuk siap di makan,” jelasnya.

Perry menyampaikan, memang proses pembuatan gedi gulung tidak begitu rumit, tetapi pembuatannya kini tidak disalurkan kepada anak-anak muda di daerah Lebah Grime Nawa.

Sehingga melalui Rumah Baca Yansu di Distrik Kemtuk Gresi dirinya mulai mengajarkan anak-anak tentang pembuatan gedi gulung.

“Saya mau pembuatan gedi gulung sebagai salah satu makanan khas di Lembah Grime Nawa ini kita bisa ajarkan kepada anak-anak kita, sehingga mereka bisa membuatnya. Hal ini juga untuk mewariskan makanan khas kita tersebut,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com