BATAM, KOMPAS.com – Sebanyak 22,249 kilogram sabu asal Malaysia yang akan diselundupkan ke Palembang, Sumatera Selatan berhasil digagalkan aparat Polresta Barelang, Batam pada Selasa (15/3/2022).
Penggagalan penyelundupan 22 kg sabu dilakukan saat obat terlarang ini akan dikirim ke Palembang menggunakan jalur laut, memakai kapal nelayan.
"Barang bukti tersebut diamankan sesaat setelah mereka mengambil sabu dari perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Selasa kemarin," kata Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto Kapolresta Barelang, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Polda Jabar Amankan 1 Ton Sabu di Pangandaran, Dikirim dari Iran Pakai Kapal
Selain mengamankan 22,25 kg sabu, aparat juga menciduk empat orang pelaku berinisial RH (40), ST (26), IM (49), dan AB (46).
Tri berkata, keempat pelaku ditangkap di perairan Pulau Buaya yang berada di perairan pulau Buaya Galang, Batam, Kepri.
Keempatnya tidak bisa mengelak ketika petugas berhasil mendapatkan barang bukti yang disembunyikan di dalam tas. Di mana mereka menyimpan 22 bungkus teh kemasan berisi sabu.
"Sabu ini mereka simpan di bagian kapal, yang sudah mereka rancang sedemikian rupa. Namun petugas kita berhasil menemukan keanehan, saat melakukan penggeledahan di atas kapal boat yang mereka tumpangi," papar Nugroho.
Kepada petugas, keempat pelaku ini mengaku hanya sebagai kurir, yang diminta untuk menjemput barang bukti melalui perairan yang berbatasan dengan Malaysia.
Dari keempat orang tersebut, pihaknya mendapati tiga nama yang diakui sebagai pemesan sabu.
Baca juga: Seorang Napi di Palembang Diduga Kendalikan Peredaran 10 Kg Sabu dari Lapas
Dari hasil perhitungan sementara, diperkirakan total barang bukti bernilai Rp 33,5 Miliar.
"Identitas ketiganya sudah kita kantongi, saat ini kita tengah melakukan pengejaran terhadap ketiga orang yang disebut sebagai pemesan," terang Nugroho.
Tidak hanya barang bukti, pihaknya juga mengamankan dua unit seluler satelit yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pemesan, dan pengantar barang bukti dari Malaysia.
"Penggunaan seluler satelit ini menjadi poin penting transaksi laut yang dilaksanakan jaringan ini," pungkas Nugroho.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.