Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Salju Abadi di Puncak Jayawijaya?

Kompas.com - 12/03/2022, 17:11 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pegunungan Jayawiaya memiliki wilayah yang selalu diselimuti salju, yaitu Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid. Bahkan, salju tersebut dikatakan sebagai salju abadi.

Pegunungan ini terletak di Provinsi Papua yang membentang luas hingga negara Papua Nugini di Pulau Irian

Pegunungan Jayawijaya merupakan pegunungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Lokasi tersebut menarik wisatawan dan ilmuwan untuk melakukan penelitian. Karena, puncaknya selalu ditutupi salju walaupun gunung berada di kawasan tropis

Penyebab salju menyelimuti Carstensz Pyramid

Salju yang berada di puncak Pegunungan Jayawijaya tergolong unik. Karena, biasanya salju terdapat di wilayah empat musim, yaitu musim salju, musim gugur, musim panas, dan musim semi.

Baca juga: Carstensz Pyramid di Papua, Salah Satu Gunung Termahal Dunia

Namun, Carstesnz Pyramid diselimuti salju mekipun terletak di wilayah khatulistiwa dengan dua musim.

Hal ini terjadi karena, puncak Pegunungan Jayawijaya tergolong tinggi, yaitu 4.884 mdpl.

Ketinggian puncak gunung menyebabkan temperatur di puncak sangat dingin.

Temperatur udara akan turun 1 derajat untuk setiap ketinggian 100 meter.

Dengan ketinggian gunung 4.884, temperatur di Puncak Jayawijaya akan turun sekitar 49 derajat Celsius dari temperatur di permukaan laut.

Sebagai contoh, jika temperatur di pantai 30 derajat Celsius, maka temperatur di Puncak Jayawijaya akan berkisar -19 derajat Celsius.

Temperatur suhu tersebut yang menyebabkan Puncak Jayawijaya diselimuti salju bahkan salju abadi.

Tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri menyusuri jalur es puncak Nggapulu atau puncak Soekarno di ketinggian sekitar 4.700 meter di atas permukaan laut (mdpl), kawasan Pegunungan Jayawijaya, Papua, Senin (19/4/2010). Pendakian ke daerah puncak Nggapulu ini sebagai ajang pengenalan medan dan aklimatisasi bagi tim sebelum menuju puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu yang berada di ketinggian 4.884 mdpl pada Sabtu (24/4/2010), menyusul keberhasilan tim Alpha yang sudah lebih dulu mencapainya pada Minggu (18/4/2010). KOMPAS/HARRY SUSILO Tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri menyusuri jalur es puncak Nggapulu atau puncak Soekarno di ketinggian sekitar 4.700 meter di atas permukaan laut (mdpl), kawasan Pegunungan Jayawijaya, Papua, Senin (19/4/2010). Pendakian ke daerah puncak Nggapulu ini sebagai ajang pengenalan medan dan aklimatisasi bagi tim sebelum menuju puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu yang berada di ketinggian 4.884 mdpl pada Sabtu (24/4/2010), menyusul keberhasilan tim Alpha yang sudah lebih dulu mencapainya pada Minggu (18/4/2010).

Carstensz Pyramid bukan satu-satunya pegunungan di khatulistiwa yang tertutup salju.

Baca juga: Puncak Jaya Papua, Gletser Terakhir di Asia yang Diprediksi Punah Tahun Depan

Di negara lain, ada gunung di wilayah khatulistiwa yang juga tertutup salju.

Gunung-gunung tersebut adalah Sierra Nevada di Andes, Gunung Kenya di Kenya, Gunung Kilimanjaro di timur laut Tanzania, dan Ruwenzori di Afrika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center dan Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center dan Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com