Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Pemprov Banten Minta BBWSC3 Segera Punya Sistem Peringatan Dini di Bendungan Sindangheula

Kompas.com - 11/03/2022, 22:35 WIB
Rasyid Ridho,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten mendesak kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) agar segera memasang alat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini di Bendungan Sindangheula.

Sebab, bendungan yang baru diresmikan tahun lalu itu belum dilengkapi sistem peringatan dini.

Sistem itu diperlukan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika sewaktu-waktu kapasitas air di Bendungan Sindangheula melebihi daya tampung 9 juta meter kubik untuk mengantisipasi banjir.

"Kita mendorong pembuatan early warning system. Walaupun sebetulnya kewenangannya bukan di kita, tapi di BBWSC3," kata Kepala Dinas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Banten M Rachmat Rogianto di Kota Serang, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Banjir Serang, Wagub Banten: Butuh Sistem Peringatan Dini di Bendungan Sindangheula

Menurut Rachmat, sistem peringatan dini diperlukan sebagai bentuk mitigasi bencana dan peringatan kepada masyarakat yang berada tak jauh dari aliran Sungai Cibanten.

Namun, masyarakat juga akan diberikan edukasi apa yang harus dilakukan jika ada peringatan dari pihak pengelola Bendungan Sindangheula.

Baca juga: Penjelasan BBWS soal Bendungan Sindangheula Disebut Meluap Sebabkan Banjir di Serang

"Masyarakat agar bersiap-siap. Saya kira begini, siaga 1, 2, 3 bukan hanya early warning systemnya. Tapi drill masyarakatnya juga, harus seperti apa. Siaga 1 seperti apa, siaga 2 bagaimana, siaga 3 harus ngapain," ujar Rachmat.

Sementara itu, Kepala BBWSC3, I Ketut Jayada mengatakan, Bendungan Sindangheula pada tahun ini akan dilengkapi sistem peringatan dini.

Nantinya, sistem peringatan dini akan terintegrasi dengan laporan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

"Sindangheula akan kami kaji dengan seluruhnya, itu nanti instrumen autematik terintegrasi dengan BMKG, begitu hujan lebat ada warning ke kita. Tahun ini mudah-mudahan kami rampungkan (EWS)," kata Ketut kepada wartawan ditemui di Gedung DPRD Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com