SEMARANG, KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kota Semarang, Jawa Tengah, overload. Jumlah warga binaan yang menghuni lapas tersebut sudah dua kali lipat dari jumlah yang semestinya.
Kepala Lapas Perempuan Semarang Kristiana Hembawani mengatakan, kapasitas Lapas Perempuan Semarang sebenarnya hanya untuk 107 warga binaan.
"Namun saat ini ada 289 warga binaan. Jadi sudah dua kali lipat," jelas Kristiana di Lapas Perempuan Semarang, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Kanwil Kemenkumham DIY Meminta Maaf soal Kekerasan oleh Oknum Petugas di Lapas Narkotika Yogyakarta
Selain itu, kondisi bangunan yang dikelilingi bangunan tinggi bisa memungkinkan para warga binaan untuk melakukan transaksi narkoba.
"Misal ada yang nakal lempar sabu itu bisa dilakukan dengan mudah," ujarnya.
Bahkan, ketika terjadi hujan lebat, bangunan Lapas Perempuan kerap kali terjadi banjir dan genangan. Hal itu menjadi persoalan sampai saat ini.
"Ini masalahnya cagar budaya jadi tak bisa diubah-ubah. Kalau membangun kembali biayanya mahal," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Semarang.
Baca juga: 650 Liter Disinfektan Disemprotkan ke Lapas Jember Usai 17 Tahanan dan Pegawai Positif Covid-19
Rencanya akan ada pertukaran gedung antara Pemkot Semarang dan Lapas Perempuan Semarang.
"Semoga segera terealisasi nanti kita bisa saling hibah," harapnya.
Jika dihitung, bangunan Lapas Perempuan Semarang bernilai Rp 800 miliar.
Sampai saat ini, pihaknya masih membahas dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) soal hibah tersebut.
"Mereka sangat membantu walaupun nanti namanya tukar beli harus sama. Ini kan sekitar Rp 800 miliar kalau Pemkot ngasih segitu mungkin berat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.