Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Dokter Terduga Teroris Ditembak Densus 88 di Sukoharjo, Mobil Oleng dan Tabrak Rumah Warga

Kompas.com - 11/03/2022, 10:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - SU (54), dokter terduga teroris tewas ditembak Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri pada Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.

Kepala Biro Penerangan Masyarajat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan terduga teroris SU kabur dengan naik mobil saat akan ditangkap.

Ia juga berusaha melakukan aksi perlawanan yang bisa melukai petugas dengan menabrakkan mobil ke arah petugas yang berusaha menghentikannya.

Baca juga: 5 Hal Soal Dokter Terduga Teroris yang Tewas di Sukaharjo, Sering Gratiskan Pengobatan Pasien

Saat itu, seorang anggota polisi lain berupaya menghentikan SU dengan naik ke bak belakang mobil double cabin yang dikendarainya.

Namun SU tetap menjalankan mobilnya dengan cepat serta menggoyangkan stir ke kanan kiri atau melaju dengan gerakan zig-zag yang bertujuan menjatuhkan petugas.

Bahkan SU disebut menabrak kendaraan masyarakat yang melintas di jalan tersebut. Petugas pun mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan dokter SU.

"Petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," kata Ramadhan.

Baca juga: Sederet Fakta Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Sukoharjo, Berprofesi Dokter dan Diduga Anggota JI

Oleh petugas, dokter SU kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis.

Petugas juga mengevakusi anggota polisi yang terluka saat akan menangkap SU. Saat dievakusi, Ahmad Ramadhan mengatakan jika SU meninggal dunia.

Menurutnya SU tergabung sebagai anggota jaringan JI. Sang dokter pernah menjabat sebagai Amir Khidmat, deputi dakwah dan juga sebagai Nasihat Amir JI serta penanggung jawab Ilal Ahmar Society.

Baca juga: Terduga Teroris Tewas Ditembak Densus 88, Pihak Keluarga Akan Lakukan Upaya Hukum

Pemilik pagar diperintah polisi masuk ke dalam rumah 

Suasana Kedatangan Jenazah Terduga Teroris SU di Rumah Duka Sukoharjo, Kamis (10/3/2022)KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Suasana Kedatangan Jenazah Terduga Teroris SU di Rumah Duka Sukoharjo, Kamis (10/3/2022)
Saat akan ditangkap, dokter SU menabrak pagar rumah milik DP (35), warga Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

DP mengaku ia baru tahu kejadian tersebut setelah baru pulang dari kerja.

"Saya itu pulang kerja, terus tahu-tahu di sini sudah ada mobil menghantam tembok, tapi kejadian yang seperti apa saya kurang tahu," kata DP kepada Kompas.com, Kamis (10/3/2022).

Ia bercerita setiba di rumah, ia langsung diarahkan masuk ke dalam rumah oleh seseorang yang mengaku anggota polisi.

"Bilang kalau polisi gitu, terus saya suruh masuk. Saya lewatnya sebelah selatan gerbang, saya enggak tahu (kondisi terduga teroris) saya enggak lihat," ujar dia.

Baca juga: Jenazah Terduga Teroris di Sukoharjo Dimakamkan Malam Ini di TPU Muslim Polokarto

Namun, DP mengatakan jika ia sempat melihat dua mobil yang berada di area halaman rumahnya itu.

Saat kejadian tersebut, di dalam rumah ada anak dan orangtuanya. Mereka mengaku mendengar suara hantaman dari kendaraan yang dikemudikan oleh terduga teroris tersebut.

"Ada anak, bapak, dan ibu, setelah kejadian tapi enggak langsung keluar makannya. Karena tahunya kan tabrakan. Warga lain enggak ada, semua sudah tidur di belakang," ujar dia.

Terkait kerusakan pagar rumah, DP mengaku akan menerima ganti rugi dari pihak Polres Sukoharjo.

"15 menit setelah kejadian, datang Kapolres Sukoharjo, terus bilang nanti akan diperbaiki. Yang memperbaiki nanti tanggung jawab dari Polres Sukoharjo," tutup dia.

Baca juga: Terduga Teroris di Sukoharjo Tewas Saat Akan Ditangkap Densus 88, Ini Faktanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com