KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Lewat Pelatihan Skill, Penyandang Disabilitas di Jateng Diharapkan Bisa Jadi Entrepreneur

Kompas.com - 09/03/2022, 16:34 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berharap, pelatihan skill dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jateng dapat melatih jiwa entrepreneur dan kemandirian para penyandang disabilitas.

Hal itu ia sampaikan seusai membuka kegiatan “Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi Penyandang Disabilitas” di SMK Negeri Jateng, Rabu (9/3/2022).

Adapun pelatihan yang diselenggarakan Baznas Jateng tersebut merupakan kali kedua dan diikuti sebanyak 60 penyandang disabilitas di seluruh Jateng.

Pada kesempatan itu, Ganjar sempat menyapa sejumlah penyandang disabilitas dari kalangan ibu-ibu. Ganjar merasa penasaran dengan alasan mereka mengikuti pelatihan mekanik sepeda motor.

Baca juga: Menaker: Bagi Penyandang Disabilitas Kehilangan Pekerjaan Bisa Sangat Memukul Perekonomian

"Lho bu, jenengan yo melu latihan mbengkel? (Lho bu, Anda juga ikut pelatihan bengkel?) Kok hebat men (Kok hebat sekali). Jajal sakliyane mbengkel pengen belajar opo? (Coba selain bengkel ingin belajar apa?)," ucapnya pada sejumlah ibu-ibu penyandang disabilitas, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Menanggapi pertanyaan Ganjar, salah satu ibu penyandang disabilitas menjawab ingin memperdalam skill menjahit dan desain.

"Pengen (ingin) memperdalam jahit pak dan desain," ucapnya.

Mendengar itu, Ganjar langsung meminta staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan asesmen terkait keinginan latihan yang dikehendaki para ibu-ibu penyandang disabilitas.

"Nanti teman-teman SMK bisa kami tugaskan. SMK boga membantu komunitas ini. SMK dengan jurusan perbengkelan juga bantu komunitas ini. Setiap komunitas itu lah nanti kami harapkan bisa memanfaatkan peralatan yang ada," imbuhnya.

Baca juga: Ditjen Vokasi: 6 Politeknik Pariwisata untuk Lulusan SMA-SMK

Dengan begitu, lanjut Ganjar, para guru pun bisa memiliki manfaat lebih dalam mengajar.

Oleh karenanya, orang nomor satu se-Jateng itu berharap agar pelatihan selanjutnya diadakan tahap asesmen.

Para penyandang disabilitas tersebut, kata Ganjar, nantinya harus didata dari awal kebutuhan dan pelatihan yang diinginkan.

"Untuk angkatan selanjutnya nanti kami akan lebarkan sayap guna melakukan semacam asesmen. Seperti kebutuhan awal, apakah mereka ingin pelatihan bengkel, boga, desain, atau mungkin coding. Siapa tau mereka punya talenta itu. Nah, itu kami tempelkan saja sesuai skill jurusan di SMK," katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dorong Mahasiswa Vokasi Berani Jadi Entrepreneur

Ganjar meyakini bahwa para penyandang disabilitas tersebut akan menjadi entrepreneur bila dilatih dan dibina secara maksimal.

"Bukan tidak mungkin, dimulai dari yang kegiatan seperti ini nanti akan meningkat. Jadi dalam situasi seperti ini, penting untuk kami membantu mereka agar mereka bisa mandiri," ujarnya.

Sebagai informasi, kegiatan pelatihan pertama itu diikuti sebanyak 50 penyandang disabilitas. Kegiatan ini digagas melalui kerja sama Baznas Jateng dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan SMKN Jateng.

Baca juga: Beasiswa LPDP Penyandang Disabilitas 2022, Ini Ketentuannya

Ganjar mengungkapkan, pihaknya akan memperbaiki sistem pelatihan setelah angkatan kedua. Ia juga meminta Dikbud dan Disnakertrans untuk membantu dan evaluasi.

“Harapan saya ada ujian semesternya. Kalau nanti mereka ada ujian semester dan kami dampingi terus akan ada hasilnya seperti apa. Jangan sampai mubazir," imbuhnya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com