BANJARMASIN, KOMPAS.com - Jumlah korban arisan online bodong di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali bertambah.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes M Rifa'i mengatakan, total warga yang mengaku menjadi korban kini berjumlah 356 orang dengan total kerugian mencapai Rp 11 miliar.
Adapun kerugian sebelumnya hanya berjumlah Rp 9 miliar.
Baca juga: 7 Kasus Arisan Online dengan Kerugian Miliaran Rupiah, Ada yang Pelakunya Polisi hingga Istri Brimob
"Kerugian kini sudah Rp 11 miliar, itu yang terbaru," ujar Kombes M Rifa'i kepada wartawan, Selasa (8/3/2022). Jumlah korban, kata Rifa'i, kemungkinan masih bisa bertambah.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke Polda Kalsel jika merasa menjadi korban.
Tim penyidik Polda Kalsel sampai saat ini masih terus melacak aset-aset milik RA dan suaminya MS yang merupakan anggota polisi yang bertugas di Polres Banjarmasin.
Rifa'i pun memastikan pihaknya akan menyita seluruh aset RA dan MS.
"Semua aset yang terlibat dalam kasus ini disita, baik yang bergerak atau tidak. Termasuk surat-surat berharga," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang wanita muda berinisial RA di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin.
Baca juga: Bertambah, Jumlah Pelapor Arisan Bodong di Sumedang dan Kabupaten Bandung
RA yang merupakan istri anggota polisi itu ditangkap karena diduga menjadi bandar arisan online bodong.
Dalam menjalankan aksinya, RA mengimingi korbannya keuntungan berlipat melalui media sosial miliknya.
Sampai saat ini, sudah ratusan korban yang melapor ke polisi mengaku telah ditipu oleh RA.
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor jika menjadi korban penipuan arisan online bodong RA.
Setelah melewati serangkaian penyidikan, suami RA berinisial MS juga terbukti membantu menjalankan bisnis arisan online bodong istrinya.
MS yang merupakan anggota polisi yang bertugas di Polresta Banjarmasin itu akhirnya juga ditetapkan sebagai tersangka.
Karena perbuatannya, tersangka RA dan MS akan dijerat Pasal 372 dan 378 KUHP tentang penipuan serta penggelapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.