SOLO, KOMPAS.com - Ratusan penghuni Griya Palang Merah Indonesia (PMI) Solo, Jawa Tengah terkonfirmasi Covid-19.
"Ada 104 orang yang positif Covid-19," kata CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/3/2022).
Martono sapaan akrabnya menyampaikan, 104 penghuni Griya PMI Solo yang positif terdiri sembilan orang staff, 29 orang praktik kerja lapangan (PKL), dan 66 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Baca juga: Ratusan Nakes di Karawang Terpapar Covid-19, Satgas: Pelayanan Kesehatan Terus Jalan
"Sampai saat ini sebagian bergejala ringan dan yang lainnya tidak bergejala," kata Martono. Pihaknya tak menyangka para penghuni Griya PMI Solo terpapar Covid-19.
"Lha yang ODGJ tahun lalu aman karena biasanya mereka bahagia jadi antibodinya tinggi. Dan ini pun tidak ada yang terpapar atau terdampak. Jadi kita tidak tahu," terang dia.
Martono mengatakan, temuan penghuni Griya PMI Solo termasuk ODGJ positif Covid-19 bermula ada yang batuk dan pilek. Pihaknya memiliki inisiatif deteksi dini dengan pemeriksaan swab PCR.
Ada sebanyak 184 penghuni Griya PMI Solo yang di-swab PCR. Dari jumlah tersebut keluar hasilnya ada 104 yang dinyatakan terkonfirmasi virus corona.
"Ternyata benar ada 104 yang hasilnya positif. Mereka swab-nya kemarin. Keluarnya hari ini," kata Martono.
Pascatemuan kasus tersebut, Griya PMI Solo sementara tidak menerima kunjungan dari keluarga. Mahasiswa atau siswa yang melaksanakan PKL di Griya PMI Solo juga dihentikan.
"Kami tidak menerima kunjungan dari keluarga maupun yang berdonasi. Sekarang kita tutup dulu sesuai aturan dua minggu," ungkap Martono.
Martono menyampaikan warga yang dinyatakan positif Covid-19 dikarantina di dalam ruangan Griya PMI. Sedangkan yang sehat atau tidak terpapar diungsikan sementara di luar dengan dibuatkan tenda.
Meraka yang positif Covid-19 tetap dipantau kesehatannya oleh tim dokter dari PMI Solo. Menurut Martono penanganan mereka sama dengan pasien pada umunnya.
"Kita ada dokter langsung dikasih vitamin bagi mereka yang sehat. Karena batuk pilek gejalanya yang paling berat mungkin tidak perlu dikasih obat-obat yang lain, dokternya yang lebih tahu," tutur Martono.
Baca juga: Bupati Malang Dikabarkan Terpapar Covid-19, Sekda: Masih Nunggu Hasil Tes PCR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.