Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Nyepi, Polisi Siapkan Antisipasi Kemacetan di Puncak Bogor

Kompas.com - 02/03/2022, 18:57 WIB
Afdhalul Ikhsan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Polisi menyiapkan sejumlah antisipasi kemacetan menyambut libur Hari Raya Nyepi pada Kamis (3/3/2022).

Antisipasi itu yakni penambahan mobil derek, personel, hingga rekayasa lalu lintas.

Langkah itu diambil menyusul terjadi kemacetan sampai 17 jam di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat pada beberapa hari lalu.

Baca juga: Puncak Bogor Macet 2 Hari, Kapolda Jabar Sebut Penyebab Utama Pengendara Tidak Sabar

"Kami telah menyiapkan beberapa titik untuk penempatan derek, karena tempo hari terdapat 10 kendaraan yang mogok, penyebab kemacetan sepanjang jalur Puncak. Jadi tentu ini kita harus mengambil langkah antisipasi," kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata saat ditemui di Mapolres Cibinong, Rabu (2/3/2022).

"Jadi titik dereknya ada di Laka Tol Ciawi, kemudian di Gunung Mas dan di  Naringgul Puncak Bogor," imbuhnya.

Dicky mengatakan, pihaknya juga menambah 50 personel yang akan ditempatkan di sejumlah titik, sepanjang jalur Puncak.

Baca juga: Macet Parah Puncak Bogor ke Jakarta Ditempuh hingga 17 Jam, Ini Sebabnya

Penambahan personel dari Satuan Samapta itu berfungsi sebagai kekuatan penindak bagi pengendara motor yang mengambil hak jalan pengendara lain.

"Sebelumnya sudah 183 personel, jadi kita tambah 50, total semua personel ada 233 yang akan diploting di sepanjang jalur puncak," ujarnya.

Dicky menegaskan bahwa pihaknya akan menerapkan pembatasan kendaraan dengan cara sistem ganjil genap (gage) bagi kendaraan roda dua dan empat.

Penerapan tersebut bersifat situasional.

Pada penerapannya, petugas akan memutar balik motor yang tidak sesuai tanggal dan menindak tegas yang menyalahi aturan lalu lintas.

"Iya kita terapkan sampai 4 hari (Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu). Nah sebenarnya berlaku motor, mobil. Cuman kan kita lihat kondisinya untuk motor seperti apa. Jadi situasional dan dikombinasikan dengan sistem one way nanti," terangnya.

Menurut dia, sistem ganjil genap tidak dilakukan saat terlihat ada potensi kepadatan kendaraan.

Sebab, pihaknya harus menghindari kemacetan yang lebih panjang karena pemutarbalikan kendaraan ganjil genap.

"Untuk gage pelaksanaanya ketika proses one way berlangsung tidak dapat dilaksanakan karena memang dalam pelaksanaan gage itu ada namanya titik yang dibagi, jadi ketika mereka tidak sesuai, pelanggaran lah bahasanya, itu akan diputar balik. Sedangkan ketika one way tidak memungkinkan untuk diputar balik," ungkapnya.

Dicky pun meminta masyarakat yang ingin berlibur agar memastikan kembali kondisi kendaraannya.

"Jangan memaksakan berjalan menggunakan kendaraan yang tidak layak, kelaikannya kendaraan pun juga harus diperhatikan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com