BENGKULU, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, terdapat 116.000 vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca di daerah itu yang sudah kedaluwarsa.
Hal itu tercatat dalam Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (SMILE).
"Seluruh vaksin yang sudah kedaluwarsa tersebut semuanya jenis AstraZeneca," ujar Herwan kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 27 Februari 2022
Secara total, Bengkulu menerima 301.900 dosis AstraZeneca.
Dari jumlah itu, yang sudah terdistribusi sebanyak 284.380 dosis.
Menurut dia, vaksin yang kedaluwarsa ada di Kabupaten Rejang Lebong, Mukomuko, dan Seluma.
Menurut catatan, kabupaten yang terendah capaian vaksinasinya yakni Bengkulu Selatan dan Kepahiang.
Meski demikian, Herwan Antoni mengatakan, jumlah ini merupakan data aplikasi SMILE.
Sedangkan data riilnya ada di kabupaten dan kota.
Baca juga: Membandingkan Efektivitas Vaksin Booster: Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna
Herwan mengatakan, banyaknya vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa disebabkan banyak faktor.
Pertama, stok dosisnya paling banyak diterima di Bengkulu.
Kedua, banyak masyarakat Bengkulu yang sulit dijangkau, seperti di kawasan perkebunan.
Selanjutnya, banyak masyarakat yang belum menerima vaksin, baik dosis pertama dan kedua.
"Penyebabnya beragam, daya jangkau warga, ada warga yang belum dapat vaksin dosis 1 dan 2, termasuk kebijakan umur. Kami terus mengupayakan vaksin secara maksimal," kata Herwan.
Baca juga: Ribuan Vaksin Kedaluwarsa di Malang Bakal Digunakan untuk Vaksinasi Booster
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.