Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Desa yang Aniaya Pemuda dan Pelajar SMA di NTT Jadi Tersangka

Kompas.com - 23/02/2022, 22:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Penyidik Reskrim Polres Rote Ndao menetapkan Desri Hengkimus Suki, Kepala Desa Mukekuku, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai tersangka kasus penganiayaan.

Selain Desri, tiga orang warganya yakni Jems Suki, Ito Suki dan Welsi Boraa, juga ikut jadi tersangka, karena menganiaya seorang pemuda, Demri Berun (26) dan pelajar SMA, Revan Poko (17).

"Penetapan tersangka itu berdasarkan hasil gelar perkara internal," kata Kepala Seksi Humas Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo kepada Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Kepala Desa di NTT Hajar Seorang Pemuda dan Pelajar, Kini Ditangkap Polisi

Menurut Anam, semula kasus itu ditangani oleh Polsek Rote Timur. Namun untuk pemeriksaan secara intensif, maka diambil alih penyidik Mapolres Rote Ndao.

Oleh penyidik, empat orang pelaku ini dijerat Pasal 170 Ayat (1), Subider Pasal 351 Ayat (1) KUHP Junto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.

"Empat orang tersangka saat ini berada di Mako Polres Rote Ndao untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Anam.

Sebelumnya diberitakan, aparat Kepolisian Sektor Rote Timur, Rote Ndao, NTT menangkap seorang kepala desa bernama Desri Hengkimus Suki.

Kepala Desa Mukekuku tersebut dibekuk karena menganiaya seorang pemuda dan pelajar. 

Baca juga: 1 Siswa Positif Covid-19 SMAN 5 Kupang Kembali Belajar Daring

Kasus bermula ketika dua korban dan  teman-temannya pulang dari Desa Batefalu, Kecamatan Rote Timur untuk menonton acara Lomba Ja'i (tarian khas NTT).

Ketika tiba di depan rumah pelaku, teman korban bernama Jeni Mulik yang dibonceng Dikson Sabah, memberitahukan kepada korban Demri Berun, kalau dirinya terkena lemparan batu.

Mereka kemudian berhenti. Saat itu, Demri hendak menanyakan kepada Hengki yang sedang berjalan menuju mereka.

Namun, Hengki justru balik bertanya kepada para korban dan teman-temannya.

"Pelaku sempat tersinggung, dengan pertanyaan korban dan rekan-rekannya. Pelaku mengatakan, kalau tidak melihat orang melempar, jangan menuduh sembarangan," ungkap Anam.

Demri pun menjawab, hanya bertanya saja. Dia langsung berbalik menuju sepeda motornya untuk kembali ke rumah.

Tetap, saat korban berbalik, pelaku lalu memukul korban dari arah belakang dan mengenai kepala korban sehingga mengeluarkan darah.

Baca juga: Peras dan Ancam Sebar Video Porno Seorang Perempuan, Pria di Manggarai NTT Ditangkap Polisi

Pada saat yang sama, tiga pelaku lainnya ikut mengeroyok Demri hingga babak belur.

Sedangkan korban Revan Poko yang berada tak jauh dari Demri, dipukul oleh Hengki menggunakan pelepah pohon lontar di tangan kiri.

Ketika dua korban dianiaya, teman-teman mereka lari berhamburan menyelamatkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com