Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ara, dari Tronton Macet, Dampingi 5.000 Pelajar, hingga Jadi National Geographic Young Explorer

Kompas.com - 21/02/2022, 10:18 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Berawal dari melihat anak-anak sekolah naik tronton dari tempatnya bekerja di daerah Tangerang, Kusuma Dyah Sekararum menggagas Aha Project untuk memfasilitasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Saat ini, Aha Project yang dioperasionalkan dari Kota Salatiga menaungi 64 local champion atau relawan yang berada di 20 provinsi, dan melakukan pendampingan kepada kurang lebih 5.000 pelajar tingkat SD dan SMP.

Mereka juga telah menyusun sekira 30 modul belajar. Karena perannya tersebut, Ara, panggilan Kusuma Dyah Sekararum terpilih menjadi wakil Indonesia dalam National Geographic Young Explorer.

Baca juga: Terapkan PPKM Level 2, Kota Blitar Hentikan PTM, 100 Persen Pembelajaran Dilakukan Daring

"Jadi saat itu jalan macet dan ada truk tronton jalan pelan. Kemudian saya lihat anak-anak berseragam sekolah melompat naik truk tersebut. Padahal itu masih jam sekolah dan masa pandemi Covid-19, berarti ini ada kelonggaran dalam pendampingan, mereka seharusnya sekolah," kata Ara, Minggu (20/2/2022).

Masa pandemi yang mengharuskan siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ), menurut Ara, sangat bergantung pada internet.

"Padahal tidak semua daerah mendapat fasilitas internet yang baik. Di kota saja sering bermasalah apalagi di desa, yang infrastrukturnya kurang menunjang," ungkapnya.

Untuk mendukung gerakan Aha Project, dia mulai membuka rekruitmen untuk relawan. "Kalau yang daftar dan memenuhi kriteria, diberi pelatihan. Intinya mereka membantu kehidupan masyarakat di desa yang masih minim infrastruktur internet," kata Ara.

Selain itu juga merangkul karang taruna dan mahasiswa yang berada di di daerah. "Kita belajar bersama, ini semua adalah local hero. Ada relawan dari Jambi yang kalau mau ke daerah pendampingan itu harus naik boat selama sembilan jam," ungkapnya.

Orangtua Ara, Septi Peni Wulandani dan Dodik Maryanto menyampaikan pendampingan pendidikan ini dilakukan melalui worksheet yang kemudian dimasukan ke website.

Baca juga: Survei Indikator: Mayoritas Setuju Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

"Itu siapa saja bisa mendownload secara gratis, sehingga bisa dijadikan bahan pendampingan untuk belajar. Ini memermudah siswa kala orangtua tidak bisa mendampingi saat belajar," kata Septi.

Septi menyampaikan materi pembelajaran disuplai dari volunter kemudian dikurasi oleh tim Aha Project. "Materinya ada Matematika, Sejarah, Bahasa dan pelajaran lain," paparnya.

Menurut Septi, Ara berperan sebagai integrator yang menghubungkan antar individu agar kegiatan ini berjalan.

Baca juga: Survei Indikator: Mayoritas Setuju Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Soal kendala, menurutnya saat menyampaikan gagasan baru, tidak semua orang bisa menerima. "Bahkan ada juga yang meremehkan, ini memang gerakan sederhana tapi berdampak besar," ungkapnya.

Sementara Ketua Ikatan Alumni SMAN Satu Salatiga (Ikasmansa) Pujo Suseno menyampaikan akan selalu mendukung anak muda kreatif dalam berkarya.

"Orangtua Ara ini adalah anggota Ikasmansa jadi kiprahnya kita dukung karena anak muda yang berprestasi dan kreatif harus diberi ruang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com