KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara dengan konsumsi kedelai terbesar di dunia setelah China.
Mayoritas produksi kedelai di Indonesia terserap untuk kebutuhan produksi tahu dan tempe.
Baca juga: Manfaat Kacang Kedelai untuk Kesehatan
Bahkan besarnya konsumsi kedelai membuat Indonesia sampai harus mendatangkan kedelai dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Baca juga: Penyebab Harga Kedelai Tinggi, Mulai Cuaca Buruk hingga 5 Miliar Babi di China
Menanggapi hal ini, pemerintah telah menargetkan Indonesia bisa swasembada pangan khususnya untuk 3 jenis produk pertanian salah satunya adalah kedelai.
Baca juga: Terus-terusan Impor, Apa Kabar Janji Jokowi soal Swasembada Kedelai?
Melansir data Outlook Kedelai 2020 oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, terdapat tujuh provinsi di Indonesia pada kurun waktu 2015 – 2019 menjadi sentra produksi kedelai.
Ketujuh provinsi ini memiliki total kontribusi mencapai 79,98 persen atau rata-rata produksi sebesar 403,18 ribu ton terhadap produksi kedelai nasional sebesar 687,15 ribu ton.
Lebih lanjut, berikut adalah daerah penghasil kedelai terbesar di Indonesia
Sentra utama penghasil kedelai nasional adalah Provinsi Jawa Timur.
Pada tahun 2019, Provinsi Jawa Timur menyumbang 31,29 persen dengan rata-rata produksi per tahun mencapai 215,04 ribu ton terhadap rata-rata nasional.
Pada tahun 2019 sentra kedelai di Provinsi Jawa Timur terletak di Kabupaten Banyuwangi, Lamongan, Blitar, Bojonegoro, dan Nganjuk.
Kelima daerah tersebut mendukung nilai produksi kedelai sebesar 49,86 persen terhadap total produksi provinsi.
Provinsi Jawa Tengah berada di posisi kedua sebagai penghasil kedelai terbesar dengan yaitu 15,44 persen dengan rata-rata produksi per tahun sebesar 106,09 ribu ton.
Sentra kedelai di Provinsi Jawa Tengah adalah kabupaten Grobogan, Cilacap, dan Demak.