Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Dilempari Batu, Satgas Tak Berani Tracing Warga yang Rebut Peti Jenazah Covid-19 di Maluku

Kompas.com - 17/02/2022, 17:06 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Tim medis di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku hingga kini belum melakukan tracing dan testing kepada keluarga dan pihak yang kontak erat usai insiden perampasan jenazah Covid-19 di Dusun Ani, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, beberapa waktu lalu. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, dr Doni Rerung mengatakan, tim medis belum berani melakukan tracing dan testing karena alasan keamanan.

“Iya belum. Tim medis juga masih takut karena ini kan suasananya masih panas, apalagi kemarin petugas dilempari (batu),” kata Doni kepada Kompas.com via telepon seluler, Kamis (17/2/202).

Baca juga: Kasus Warga Rebut Peti Jenazah Covid-19 di Maluku Dilaporkan ke Polisi

Doni mengungkapkan, petugas medis di wilayah itu belum berani karena juga diliputi rasa trauma.

Padahal kondisi saat itu, mereka juga dikawal aparat kepolisian. 

“Petugas medis belum berani bukan karena suasana duka saja, tapi juga soal keamanan, jadi mereka masih trauma. Kemarin juga kan dikawal aparat tapi itu terjadi dan mereka dilempari, mereka di sana masih trauma,” katanya.

Dia memastikan tracing dan testing bagi keluarga yang berkontak erat dengan pasien meninggal akan dilakukan setelah suasana mereda.

“Apalagi kejadian kemarin itu kan membuat masyarakat tidak suka orang kesehatan jadi jangan kita ambil risiko dulu,” jelasnya.

Baca juga: Duduk Perkara Warga Rebut Peti Jenazah Covid-19 di Maluku

Diberitakan sebelumnya, warga di Dusun Ani mengambil paksa jenazah Covid-19 yang hendak dimakamkan di dusun itu pada Senin (14/2/2022).

Warga mengamuk sambil mengusir dan melempari petugas dengan batu. Usai diambil, jenazah langsung dimakamkan tanpa protokol kesehatan. 

Warga tak terima karena almarhum divonis terpapar Covid-19 hanya berdasrkan hasil tes antigen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com