KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Puan Maharani menyindir ada gubernur yang tidak menyambutnya saat datang ke daerah.
Puan menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di di Luwansa Hotel, Manado, Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022).
Sementara itu di Langkat, Polda Sumut membongkar dua kuburan diduga korban penganiayaan di kerangkeng milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin, Sabtu (12/2/2022).
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
Puan menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di di Luwansa Hotel, Manado, Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022).
Meski tak menyebut nama gubernur yang dia maksud, Puan mengaku bingung mengapa gubernur daerah lain lebih peduli kepadanya dibanding gubernur yang dia sindir tersebut.
Padahal, kata Puan, dia merupakan Ketua DPR ke-23 sejak 1945 dan untuk pertama kalinya berasal dari PDI-P.
Baca juga: Misteri Gubernur yang Membuat Puan Maharani Kesal karena Tak Sambut Dirinya Saat Datang ke Daerah...
"Jangan sampai karena keinginan kita berlebihan, nanti MotoGP nya gagal, bersabar karena betul-betul kita harus jaga supaya tidak jadi sorotan (soal Covid-19)," kata Zulkieflimansyah, Jumat (11/2/2022).
Dia mengatakan, akses menonton langsung rangkaian MotoGP dibatasi lantaran pandemi Covid-19 dan antisipasi Omicron.
"Kalau kita menurutkan keinginan perasaan, kita semua ingin nonton, tadinya bisa nonton di TV, sekarang bisa menonton langsung, tapi ini kan sedang pandemi, apalagi omicron ini meningkat," tegas Zulkieflimansyah.
Baca juga: Warganya Tonton Tes Pramusim MotoGP dari Bukit dan Kuburan, Gubernur NTB: Bersabar
Paliyem melaporkan Dwi atas kasus yang sama yaitu menjual perabot rumah
Dwi disebutkan telah kembali menjual barang miliknya mulai dari kompor bantuan dari bupati, meja dan kursi pemberian Mirota hingga beras pemberian jaksa.