JATENG, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI turun langsung ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Sabtu (12/2/2022).
Kedatangan Komnas HAM ke Desa Wadas Untuk menggali keterangan dan fakta peristiwa penangkapan puluhan warga yang terjadi pada Selasa (8/2/2022).
Peristiwa itu telah mengundang reaksi keras berbagai elemen masyarakat dan menjadi sorotan publik. Kedatangan Komnas HAM juga dibarengi dengan Jaringan Gusdurian yang dipimpin Alissa Wahid.
"Kedatangan kami hari ini untuk merespons langsung peristiwa yang terjadi tanggal 8 kemarin, dan juga mencari keterangan fakta-fakta peristiwa di lapangan," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Kompleks Masjid Nurul Huda, Desa Wadas, Purworejo, Sabtu.
Komnas HAM juga mendata kebutuhan warga, baik secara mental hinga kebutuhan lain yang diperlukan selama penyelesaian masalah di desa tersebut.
Tak hanya itu, Komnas HAM memantau kondisi sosial masyarakat setelah kericuhan pengukuran dan identifikasi lahan pertambangan andesit.
"Untuk merencanakan langkah-langkah ke depan seperti apa, berbasis perkembangan hari ini," katanya.
Beka menambahkan, Komnas HAM telah bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang.
Ada beberapa poin yang disampaikan dalam pertemuan itu, diantaranya meminta evaluasi peristiwa 8 Februari 2022.
"Kami minta Pak Gubernur Jawa Tengah mengevaluasi pendekatan yang dilakukan, jangan lagi menggunakan keamanan dengan demonstrasi pengerahan pasukan yang begitu banyak berujung penangkapan dan kekerasan memicu trauma yang menyebabkan penyelesaian masalah Wadas semakin pelik," jelasnya.