KOMPAS.com - Selat Sunda adalah selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera dan Laut Jawa dengan Samudera Hindia.
Selat Sunda memiliki titik tersempit dengan lebar sekitar 30 km.
Pulau-pulau kecil terdapat di selat ini, diantaranya pulau vulkanik Krakatau.
Selat Sunda menjadi jalur pelayaran penting. Lintasan utamanya mengalir dari Laut Cina Selatan ke Samudara Hindia. Lintasan serupa terdapat di Selat Malaka.
Dibandingkan Selat Malaka, lintasan Selat Sunda lebih pendek, sehingga kecil kemungkinan terjadi pembajakan.
Namun, Selat Sunda sedikit lebih berbahaya karena celah selatnya sempit dan banyak batu karang.
Baca juga: Cuaca Buruk di Selat Sunda, ASDP Akan Buka Tutup Penyeberangan Merak-Bakauheni
Sejak 2010, pemerintah berencana membangun jembatan di Selat Sunda, yang bernama Jembatan Selat Sunda.
Jembatan akan menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Konon, terpisah pulau Jawa dengan Sumatera muncul dalam cerita legenda.
Dahulu, ada kerajaan yang dipimpin raja bernama Prabu Rakata.
Prabu Rakata mempunyai dua orang putra, yaitu Raden Sundana dan Raden Tapabaruna.
Saat itu, pulau Sumatera dan pulau Jawa masih menjadi satu berupa daratan.
Supaya dapat memberikan wilayah yang adil bagi kedua puteranya, raja menyepi dan berniat membagi wilayah kerajaan menjadi dua bagian.
Baca juga: Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda Bisa Capai M 8,7, Ini Maksudnya
Maksud lainnya, pembagian itu supaya tidak terjadi perselisihan pada kedua puteranya.
Rencana pembagiannya, yaitu bagian timur merupakan daerah kekuasaan Raden Sundana, sedangkan di bagian barat merupakan wilayah kekusaan Raden Tapabaruna.