Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Perang KRI Kurau-856 Siap Amankan Perairan Bengkulu

Kompas.com - 10/02/2022, 11:47 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (AL) II Padang menerjunkan Kapal Perang KRI Kurau–856 dalam rangka Ops Siaga Armawa - 22 di bawah Guspurla Koarmada l untuk menghalau segala bentuk ancaman ataupun gangguan, khususnya di kawasan perairan Bengkulu pada Kamis (10/02/2022)

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu Letkol Laut (P) Yudi Ardian, mengatakan, tujuan TNI AL menerjunkan armada perang tersebut untuk menghalau segala bentuk ancaman atau pun gangguan khususnya di kawasan perairan Wilayah kerja Lanal Bengkulu.

Baca juga: Trawl Merajalela, ANTB Minta Kapal Perang Patroli di Perairan Bengkulu

"Kapal tersebut melaksanakan pengamanan di sekitar Perairan Bengkulu hingga Padang, Pengamanan dilaksanakan dengan patroli serta berkoordinasi dengan para pihak terkait, seperti Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Basarnas, Polair dan Bakamla,” ujar Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu Letkol Laut (P) Yudi Ardian, dalam rilisnya pada kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Danlanal juga menyampaikan sejumlah kerawanan yang menjadi atensi di kawasan perairan Bengkulu bukan hanya aksi perompak.

"Namun juga tugas evakuasi korban dari musibah kapal karam, (kapal) terbakar, atau kapal yang mengalami kebocoran serta mencegah terjadinya konflik antar nelayan," tegas Yudi.

Banyak trawl meresahkan nelayan Bengkulu

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB) Ade Sofyan meminta pemerintah menyiagakan kapal perang atau patroli di perairan Bengkulu guna menghalau ratusan kapal trawl di daerah itu.

"Kondisi kapal trawl sudah membuat ribuan nelayan tradisional di Bengkulu susah, tangkapan menurun hingga 80 persen karena trawl menghabiskan ikan dan menghancurkan terumbu karang," kata Ade Sofyan kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Nelayan Ingin Kapal Perang Bantu Atasi Trawl, Ini Kata DKP Bengkulu

Ia juga mengatakan, banyak modus nelayan trawl untuk mengakali petugas seperti dengan cara menyimpan alat trawl di tengah laut menggunakan pelampung atau ditandai dengan titik koordinat menggunakan GPS.

"Mereka pintar siasati petugas," jelas Ade.

Menurut nelayan, jumlah kapal trawl akan berkurang apabila pemerintah bersama aparat rutin menggelar operasi patroli di perairan Bengkulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com