KOMPAS.com - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menyebut, senjata tajam yang diamankan polisi merupakan alat milik warga yang biasa dipakai untuk bertani di ladang dan membuat kerajinan bambu.
Polisi sebelumnya menangkap sejumlah warga yang diduga hendak merusuh saat proses pengukuran tanah oleh Tim BPN di lokasi dan mengamankan senjata tajam.
Namun, warga membantah akan menggunakan alat yang dipakai untuk bertani dan membuat kerajinan itu untuk merusuh.
"Kami biasa bekerja di ladang memakai alat-alat itu, seperti arit, bendo, pisau dan sebagainya. Saat ratusan polisi merangsek ke Wadas, ada warga yang sedang mengayam besek (kerajinan bambu) pakai pisau. Langsung dibawa polisi," kata Siswanto (30), warga Desa Wadas kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (8/2/2022) malam.
Baca juga: Warga Wadas: Banyak Polisi dan Tentara di Sini, Mereka Senjata Lengkap, Ada Brimob Juga
Hingga Selasa malam, kata dia, tidak ada warga yang berani keluar rumah.
Aparat gabungan polisi dan TNI bersenjata lengkap masih berjaga di Desa Wadas.
Aparat gabungan masih akan berjaga di lokasi selama proses pengukuran tanah mulai 8-10 Februari 2022.
"Masih banyak polisi dan tentara di sini, mereka berjaga, senjata lengkap. Ada Brimob juga, pakai tameng-tameng. Warga enggak berani keluar rumah," ujarnya.