KOMPAS.com - Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan salah satu dari lima rumah adat yang terdapat di Provinsi Riau.
Rumah adat lainnya, yaitu Rumah Melayu Atap Limas Potong, Rumah Melayu Atap Lipat Kajang, Rumah Melayu Atap Lontik, dan Umah Suku Sukai
Rumah adat Selaso Jatuh Kembar sebagai rumah resmi Provinsi Riau yang umumnya disebut rumah, karena kebanyakan masyarakat Riau adalah Suku Melayu.
Namun selain itu, ada rumah suku Sakai yang disebut umah.
Walaupun Provinsi Riau memiliki beberapa rumah adat, namun ada beberapa ciri umum pada rumah adat tersebut.
Umumnya, rumah adat di Riau menghadap sungai. Hal ini karena, masyarakat tradisional Riau menggunakan sungai sebagai sarana transportasi. Tidak heran jika perkampungan masyarakat Riau terletak di sepanjangg Sungai Siak.
Selasar dalam bahasa Melayu disebut Selaso. Selaso Jatuh Kembar bermakna rumah yang memiliki dua selasar (selaso, salaso) yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah.
Baca juga: Rumah Salaso Jatuh Kembar, Rumah Adat Khas Provinsi Riau
Rumah Selaso Jatuh Kembar berbentuk panggung dan persegi panjang. Di puncak atasnya, selalu ada hiasan kayu yang mencuat ke atas dalam bentuk bersilang yang disebut Tunjuk Langit.
Makna hiasan ini adalah pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Rumah ini juga sering digunakan untuk pertemuan dan musyawarah.
Rumah Selaso Jatuh Kembar memiliki selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah. Karena alasan itu lah, rumah adat disebut Selaso Jatuh Kembar.
Hiasan Rumah Selaso Jatuh Kembar Bermotif Alam
Rumah Selaso Jatuh Kembar dihiasi corak dasar Melayu, umumnya bersumber dari alam. Coraknya berupa flora, fauna, dan benda-benda angkasa.
Diantara corak tersebut yang banyak dipakai bersumber pada tumbuh-tumbuhan (flora).
Padahal sejak zaman dahulu gaya arsitektur bangunan dan seni ukir sangat kuat dipengaruhi corak Hindu Buddha.