Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tahu Tempe: Beli Bahan Baku Semampunya

Kompas.com - 02/02/2022, 15:49 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Perajin tahu dan tempe di Jawa Tengah mulai resah dengan kenaikan harga kedelai. Saat ini, harga kedelai per kilogram mencapai Rp 10.200.

Ketua Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu (Puskopti) Jawa Tengah Sutrisno Supriantoro mengatakan, kenaikan harga tersebut sudah berlangsung sekira dua minggu.

Baca juga: Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Tempe di Parepare Menjerit

"Harga naik dari kisaran Rp 9.000 ke Rp 10.200 per kilogram sudah dua minggu, ini tentu memberatkan produsen," jelasnya, Rabu (2/2/2022).

Sutrisno mengungkapkan para perajin sempat berencana untuk mogok produksi dan melakukan unjuk rasa.

"Tapi sementara ini masih bisa ditahan untuk tidak mogok karena banyak pertimbangan. Tapi kami minta kepada pemerintah untuk bergerak cepat menangani persoalan harga kedelai yang terus naik ini," paparnya.

Dia mendesak kepada pemerintah untuk melaksanakan operasi pasar atau memberi subsidi harga. "Kalau tidak ada campur tangan pemerintah, maka perajin tahu tempe terancam kolaps, karena biaya produksi jadi membengkak," tegas Sutrisno.

Mengenai penyebab kenaikan harga kedelai, Sutrisno mengaku tidak tahu pasti. Namun dia menduga karena melonjaknya kebutuhan kedelai di China.

"Kedelai ini kan masih impor dari Amerika, China membutuhkan banyak karena ada program kebangkitan produksi, selain konsumsi untuk kosmetik. Jadi ada kontrak dengan China sehingga harga untuk negara lain mengalami kenaikan," paparnya.

Sutrisno menegaskan di Jawa Tengah perajin tahu tempe berjumlah sekira 10.000 orang. Mereka tentu membutuhkan kedelai sebagai bahan baku

"Karena kalau tidak produksi tidak ada pemasukan. Kebutuhan kedelai tiap daerah bervariasi, seperti Salatiga itu setidaknya butuh 70 ton per bulan," terangnya.

Seorang perajin tahu, Ismanto berharap ada tindakan cepat dari pemerintah. "Harga harus dikendalikan agar tidak naik terus, ini kita berharap semoga kedelai stabil. Karena kondisi masih seperti ini, belinya bahan baku semampunya, yang penting masih produksi," paparnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Mahal, Produsen Tahu Tempe Menjerit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com