BATAM, KOMPAS.com – Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 4 Batam, Kepulauan Riau (Kepri) kembali memberlakukan pembelajaran sistem daring, Rabu (2/2/2022).
Kepala Sekolah SMA Negeri 4, Dwi Sulistiyanti menuturkan hal ini karena ada temuan dua orang yang menunjukkan hasil reaktif, saat pelaksanaan Antigen masal pada, Senin (31/1/2022) lalu.
Untuk kedua orang yang dimaksud, yakni satu orang siswa dan seorang tenaga pengamanan bagi lingkungan sekolah. Keduanya sudah dibawa tenaga kesehatan dari pihak Puskesmas untuk menjalani karantina.
"Hari ini kami berlakukan lagi belajar online. Hal ini sudah kita laporkan ke Disdik Provinsi. Karena hari ini ada dua orang yang hasil test Antigennya reaktif," kata Dwi dihubungi melalui telepon, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Kembali Belajar Daring, Kesehatan dan Keselamatan Siswa di Kota Tangerang Jadi Prioritas
Dwi mengatakan, pelaksanan tes antigen masal dilakukan pada Senin (31/1/2022) setelah pada hari Sabtu (29/1/2022) diketahui ada seorang siswa kelas X terpapar Covid-19.
Total sebanyak 170 orang yang terdiri dari siswa, staf pengajar, administrasi, hingga pengamanan mengikuti tes antigen masal tersebut.
Saat ini, Dwi menuturkan bahwa telah memulangkan seluruh siswa di SMA 4 setelah sesi pembelajaran terakhir dilaksanakan.
"Sekarang sudah pada pulang. Tapi yang tadi sempat reaktif, sudah langsung dibawa (nakes) untuk karantina," jelas Dwi.
Kedua orang yang reaktif antigen itu harus menjalani karantina selama lima hari dan melakukan tes antigen lagi.
Dwi berkata, pembelajaran secara daring atau online akan berlangsung selama seminggu atau hingga ada instruksi lanjutan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.
"Target kita seminggu ke depan sekolah online. Tapi sambil menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan juga," terang Dwi.
Menanggapi salah satu siswanya yang kini positif terpapar Covid-19, Dwi menduga hal ini dikarenakan penyebaran dari luar lingkungan sekolah.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Siswa PAUD hingga SMP di Tangerang Kembali Belajar Daring
Dwi menegaskan, hingga saat ini pihaknya masih sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
"Penerapan prokes di sekolah sangat ketat mas. Dari gerbang saja sudah di cek suhu dan cuci tangan dulu, dan di cek kelengkapan masker serta hand sanitizer nya baru boleh masuk. Saya rasa, siswa saya itu terpapar dari luar berhubung Sabtu kan memang sekolah kami libur," pungkas Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.