KUPANG, KOMPAS.com - Ursula Viustin Kitu (14), pelajar kelas VIII SMPN 5 Kupang yang terjatuh ke bawah jembatan Liliba, Kota Kupang, Rabu (26/1/2022) lalu, ternyata memiliki kisah tersendiri.
Ursula selama ini tinggal bersama dua orang adiknya, tanpa ibu kandung mereka.
Frangki Kitu, ayah kandung Ursula, mengaku selama ini ia merawat sendiri Ursula dan 2 adiknya.
Ibu kandung Ursula, sudah kabur pergi meninggalkan mereka sejak tahun 2015 lalu.
"Ibunya sudah tinggalkan kami, saat Ursula berusia tujuh tahun dan adik yang paling bungsu berusia tiga tahun," ujar Frangki, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (29/1/2022).
Baca juga: Siswa SMP Jatuh ke Bawah jembatan Liliba Kupang, Selamat Berkat Tas Nyangkut Batu
Menurutnya, selama ini Ursula juga dekat dengan neneknya, ibu kandung Frangki, Margaretha Kitu-Tolenan.
Namun sang nenek meninggal pada bulan Februari 2017 yang lalu.
Ursula pun kehilangan sosok ibu dan nenek yang bisa membimbingnya.
Selain itu, Ursula sudah lama tidak nyekar ke makam sang nenek di TPU Kasih Kelurahan Liliba.
Sebelum jatuh ke Jembatan Liliba, Ursula mimpi didatangi sang nenek yang marah karena Ursula tidak pernah ke kubur sang nenek untuk nyekar dan membersihkan kubur.
"Saya juga sibuk untuk ojek dan sebenarnya sudah lama saya mau antar Ursula untuk ke makam neneknya tapi belum sempat," ungkap Frangki.
Frangki juga kaget, saat mendapat kabar kalau Ursula jatuh ke Jembatan Liliba.
"Saya merawat sendiri tiga anak saya dan kami menempati rumah saudari saya di Kelurahan Fatubesi, Kota Kupang," kata dia.
Sementara itu, Ursula sendiri mengaku keinginannya sangat kuat untuk ke makam neneknya sehingga setelah pulang sekolah, ia mengikuti temannya Ferderika, Enes dan Arki ke Kelurahan Liliba, tetapi mereka terpisah dijalan.
"Saya lupa jalan ke makam nenek setelah berpisah dengan teman saya maka saya mau pulang ke rumah sambil menunggu orang yang mungkin lewat ke Kelurahan Fatubesi untuk saya numpang pulang," kata Ursula.