BANJAR, KOMPAS.com - Kapolres Banjar AKBP Ardyaningsih menjemput seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan/Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022).
Penjemputan ini karena pasien berjenis kelamin laki-laki, berusia 23 tahun itu awalnya menolak menjalani isolasi terpusat di rumah sakit.
"Sebelumnya, pasien melaksanakan isoman," jelas Ardyaningsih melalui keterangan tertulis dari Humas Polres Banjar kepada wartawan, Rabu.
Baca juga: Jokowi Sebut Capaian Vaksinasi di Kepri Tertinggi di Indonesia
Dia menjelaskan, satgas terpaksa menjemput pasien karena yang bersangkutan memiliki gejala batuk dan pilek.
Oleh karena itu, pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk menjemput pasien dan membawanya ke RSUD.
"Sudah kami jemput untuk diisolasi di RSUD," kata Ardyaningsih.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Sumbar Capai 70 Persen, Kapolda: Masyarakat Sangat Antusias
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Andi Bastian menyampaikan, pasien yang terpapar baru pulang kampung ke Banjar. Sebelumnya ia bekerja di Jakarta.
Pasien tersebut, kata Andi, mengeluhkan sakit. Awalnya, pasien menolak untuk diisolasi terpusat dan memilih isoman.
Ihwal kontak erat dengan pasien positif tersebut, Andi mengatakan, pihaknya telah melakukan tracing terhadap 20 orang. Hasil tracing, semua warga yang kontak erat dinyatakan negatif.
"Hasil tracing untuk pasien, semuanya (yang kontak erat) negatif ya," jelasnya.
Sejak beberapa bulan ini, Kota Banjar zero kasus konfirmasi positif Covid-19. Pasien yang dijemput tersebut merupakan pasien pertama, sejak zero Covid-19 di daerah ini.
Terkait kembali munculnya kasus konfirmasi positif Covid-19, Andi mengimbau warga tidak panik. Meski demikian, ia meminta warga jangan lengah terhadap protokol kesehatan.
"Selalu patuhi 5M dan 3T," tegas dia.
Baca juga: Plt Wali Kota Bandung Sebut Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Sudah 100 Persen
Disinggung apakah pasien terpapar Omicron atau bukan, Andi menjelaskan, hal itu harus melalui pemeriksaan di Labkesda Provinsi Jabar. Kata dia, teknis pemeriksaan Whole Genom Squencing (WGS) belum bisa dilaksanakan di daerah.
"Omicron harus kita periksa di provinsi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.