KOMPAS.com - Letusan dahsyat dan tsunami di Tonga pada Sabtu, 15 Januari 2022 lalu masih menjadi perbincangan dunia.
Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bahkan mengatakan kekuatan letusan Tonga diperkirakan setara dengan lima sampai 10 megaton bom TNT.
Baca juga: NASA: Letusan Gunung Api Tonga Ratusan Kali Lebih Kuat dari Bom Atom Hiroshima
Pembahasan yang mengemuka adalah perkiraan apakah letusan dahsyat di Tonga masuk ke dalam kategori supervolcano.
United States Geological Survey (USGS) mengartikan supervolcano sebagai letusan “super” dengan Volcanic Explosivity Index (VEI) 8.
Baca juga: Penyebab Letusan Gunung Krakatau 1883 dan Anak Krakatau 2018, Studi Ungkap Perbedaannya
Gambaran ini menjelaskan kuatnya letusan yang mengeluarkan lebih dari 1.000 kilometer kubik material, hingga bekas letusannya bisa membentuk sebuah kaldera.
Letusan ini juga mengingatkan kembali pada sejarah letusan 5 gunung berapi di Indonesia yang pernah menggemparkan dunia.
Baca juga: [HOAKS] Gempa 6,7 M di Banten Berpusat di Gunung Krakatau
Letusan Gunung Toba di Sumatera Utara terjadi pada sekitar 74.000 tahun yang lalu.
Dahsyatnya letusan pada saat itu membuatnya disebut sebagai letusan gunung berapi terbesar dalam 2 juta tahun terakhir.
Volcanic Explosivity Index (VEI) letusan Gunung Toba saat itu disebut mencapai 8 dan menjadi satu-satunya supervolcano yang ada di Indonesia.
Dampaknya letusan Gunung Toba sangat luar biasa karena menyebabkan gangguan iklim dahsyat di banyak wilayah di dunia.
Letusan ini juga yang meninggalkan sebuah kaldera besar yang kemudian kita kenal sebagai Danau Toba, dengan Pulau Samosir ada pada bagian tengahnya.
Pasca letusan dahsyat itu, kaldera Gunung Toba yang tertutup batuan-batuan beku kemudian terisi air hingga membentuk danau.
Sejak saat itu, Danau Toba diyakini sebagai danau vulkanik paling besar di dunia.