Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Sepekan 70 Gempa Bumi Terjadi di Banten, 46 Susulan Gempa Sumur Pandeglang

Kompas.com - 21/01/2022, 19:49 WIB
Rasyid Ridho,
Khairina

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa bumi tektonik sebanyak 70 kejadian pada periode 14-20 Januari 2022.

Kepala Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Suwardi mengatakan, dari 70 kejadian tersebut 46 di antaranya merupakan gempa bumi susulan M 6,6 di Sumur, Kabupaten Pandeglang pada 14 Januari 2022.

"Telah terjadi gempa bumi tektonik sebanyak 70 kejadian, lebih tinggi 312 persen frekuensi kejadiannya dengan periode 07 sampai 13 Januari 2022 yaitu 17 kejadian gempa bumi," kata Suwardi melalui keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Terjadi Gempa Bumi Magnitudo 5,4 di Bayah Banten

Dijelaskan Suwardi, gempa bumi yang terjadi sebaran pusat gempa bumi atau episenter umumnya berada di laut.

Adapun pusat gempa terjadi pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Lampung, Selat Sunda, hingga Jawa Barat.

Suwardi menyampaikan, gempa bumi dengan kekuatan M di bawah 3 terjadi 18 kejadian, 48 kejadian gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 3 M sampai 5 dan

"Terjadi empat kejadian gempa bumi dengan kekuatan lebih dari Magnetudo 5," ujar Suwardi.

Sedangkan berdasarkan kedalamannya, lanjut Suwardi,  gempa bumi dangkal h <60 kilometer sebesar 69 kejadian, 1 kejadian gempa bumi menengah dengan kedalaman 60 kilometer, h < 300 kilometer.

Kemudian, sebanyak 6 kejadian gempa bumi yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten.

Lima dari 6 gempa bumi tersebut merupakan gempabumi susulan M 6,6.

"Sedangkan satu gempa bumi terkait gempa bumi M 5,4 Bayah pada 17 Januari 2022," jelas Suwardi.

Baca juga: Data Terkini, 274 Rumah di Lebak Rusak akibat Gempa Bumi

Suwardi menghimbau kepada masyarakat jika terjadi gempa bumi segera menunduk, lindungi kepala dan leher bisa dengan bantal helm maupun kedua telapak tangan dan berpegangan pada kolong meja/furniture yang kuat.

Setelah gempa bumi reda, masyarakat segera menuju tempat evakuasi/titik kumpul/lapangan terbuka yang jauh dari pepohonan, tiang listrik maupun papan reklame.

Bilamana masyarakat sedang berada di wilayah pesisir rawan tsunami, Suwardi meminta untuk melihat gelombang laut yang tidak biasa, merasakan guncangan keras atau merasakan gempa pelan namun cukup lama serta ada berita peringatan dini resmi.

"Maka lakukan evakuasi mandiri sesegera mungkin, hindari menuju pantai untuk memastikan ada tsunami atau tidak tunggu di tempat aman hingga ada informasi resmi dari pemerintah/petugas," jelas Suwardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com