KECELAKAAN yang menewaskan dua remaja, Handi Saputra dan teman perempuannya, Salsabila, tengah menunggu persidangan.
Seolah tampak seperti kecelakaan biasa, namun ada pertanyaan tersisa di dalamnya. AIMAN menelusuri titik demi titik di tempat kejadian perkara.
Kecelakaan ini bermula pada 8 Desember 2021 lalu. Kala itu, Handi tengah membonceng Salsa menggunakan sepeda motor.
Beberapa puluh meter dari rumah Salsabila setelah menjemput perempuan berusia 14 tahun ini, Handi dengan membonceng Salsa, mengendarai motor, menyeberang jalan utama Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Brak.. keduanya tertabrak mobil minibus, jenis Isuzu Panther berwarna abu-abu matte alias warna abu-abu buram.
Keterangan urutan peristiwa saya peroleh dari hasil penyelidikan Polisi Militer TNI AD termasuk rencana berkas tuntutan yang disiapkan oleh Oditurat Militer Tinggi-II Jakarta.
Sejurus kemudian, tiga orang lelaki turun dari mobil. Menggunakan pakaian sipil.
Mereka kemudian membawa kedua korban kecelakaan ini, Salsabila belakangan diketahui sudah tewas di tempat. Sementara Handi masih hidup.
Berdasarkan keterangan saksi mata, ia masih bisa bersuara pelan, melirih meminta tolong!
Handi dan Salsa sempat dinyatakan hilang, bahkan perkiraan diculik orang jahat mencuat selama 7 hari.
Jajaran TNI bergerak cepat menyelidiki kasus ini setelah menerima laporan awal dari Kepolisian.
Dari hasil penyelidikan disimpulkan bahwa ada dugaan tiga oknum anggota TNI yang menjadi aktor utama kasus ini.
Ketiganya adalah Kolonel Priyanto, Kopral Dua Ahmad, dan Kopral Dua Dwi. Kedua Kopral ini adalah bekas prajurit yang pernah bertugas bersama dengan Kolonel Priyanto.
Saat ini Kolonel Priyanto bertugas sebagai Kasie Intel Korem Gorontalo, Kodam Merdeka.
Sementara Kopda Ahmad bertugas di Kodim Demak, Kodam Diponegoro, serta Kopda Dwi bertugas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.